PEKANBARU (RA) – Sinergi antara personel Bawah Kendali Operasi (BKO) Lanud Roesmin Nurjadin dan Aviation Security (Avsec) Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru kembali membuahkan hasil.
Dalam rentang waktu 8 hingga 20 Agustus 2025, aparat gabungan berhasil menggagalkan empat upaya penyelundupan narkotika dengan total barang bukti lebih dari 11 kilogram sabu dan inex.
Pengungkapan pertama terjadi pada 8 Agustus 2025, saat calon penumpang berinisial M kedapatan membawa sabu seberat 4 kilogram yang disembunyikan dalam koper. Berkat kejelian petugas X-Ray, delapan paket sabu berhasil ditemukan sebelum sempat terbang bersama pelaku.
Kasus kedua terbongkar pada 12 Agustus 2025, ketika pasangan suami istri MJH dan MSP membawa sabu seberat 1.016 gram dalam koper biru. Kecurigaan petugas Avsec berujung pada temuan barang bukti. Melalui koordinasi dengan Bandara Haluoleo Kendari, kedua pelaku akhirnya diamankan setibanya di sana.
Tiga hari berselang, pada 15 Agustus 2025, petugas kembali menggagalkan dua upaya penyelundupan hanya dalam selang waktu 35 menit. Pasangan AZ dan DS sempat berusaha kabur dengan taksi, namun berhasil ditangkap bersama sabu seberat 3.098 gram.
Tak lama kemudian, pasangan AP dan ESZ juga tertangkap dengan modus serupa, membawa sabu seberat 3.098 gram. Dari dua kasus tersebut, total barang bukti mencapai 6,196 kilogram.
Kasus keempat terungkap pada 20 Agustus 2025 di Terminal Kargo Bandara SSK II. Petugas mencurigai sebuah paket ekspedisi yang dikirim dari Pekanbaru menuju Kabupaten Bekasi.
Setelah diperiksa, paket yang dibungkus dengan hoodie hitam dan handuk abu-abu itu berisi sabu seberat 5,7 gram serta 13 butir inex dengan berat 4 gram, total 9,7 gram.
Komandan Lanud Roesmin Nurjadin, Marsma TNI Abdul Haris, mengapresiasi keberhasilan ini. Menurutnya, capaian tersebut menjadi bukti nyata ketelitian personel dalam menjaga keamanan bandara.
"Saya memberikan penghargaan setinggi-tingginya kepada para prajurit dan petugas yang mampu membaca setiap potensi ancaman dengan cermat. Bandara adalah pintu gerbang strategis, sehingga tidak boleh ada sedikit pun celah bagi sindikat narkoba. Keberhasilan ini menegaskan bahwa sinergi aparat berjalan solid dan efektif," tegasnya, Kamis (21/8/2025).