Hilirisasi Sawit dan Replanting Diproyeksikan Jadi Mesin Baru Pertumbuhan Ekonomi Riau 2026

Senin, 01 Desember 2025 | 14:07:49 WIB
Sekdaprov Riau Syahrial Abdi

PEKANBARU (RA) - Sekretaris Daerah Provinsi Riau, Syahrial Abdi, melihat sektor pertanian dan perkebunan sebagai pilar yang masih sangat potensial dalam menjaga ketahanan pangan dan menahan laju inflasi daerah. Pandangan ini ia sampaikan usai menghadiri Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) 2025.

Syahrial mengatakan, hilirisasi sawit tetap menjadi sektor yang menjanjikan bagi perekonomian daerah. Namun mulai 2026, pemerintah pusat disebut akan memberikan dorongan baru melalui program peremajaan tanaman perkebunan (replanting), yang diperkirakan mampu memicu aktivitas ekonomi hingga ke wilayah pesisir.

Pergeseran ini terjadi seiring adanya kontrak penyediaan bibit antara Kementerian Pertanian dan sejumlah perusahaan penangkar.

"Ini akan ada pergerakan baru di sektor perkebunan. Kekuatan subsektor pertanian dan perkebunan akan semakin terasa," kata Syahrial.

Ia menambahkan, kondisi cuaca yang relatif mendukung juga memberikan ruang bagi peningkatan aktivitas budidaya. Laporan Dinas Pertanian menunjukkan penyaluran bibit, termasuk padi dan cabai, telah terealisasi sepenuhnya.

Di sisi pangan, pemerintah daerah disebut akan terus memperkuat kapasitas produksi seraya mendorong hilirisasi sebagai strategi pembangunan jangka panjang.

Namun Syahrial mengingatkan bahwa dinamika pasokan masih sangat dipengaruhi faktor eksternal, mulai dari cuaca ekstrem hingga gangguan distribusi di daerah penghasil.

Ia mencontohkan lonjakan harga pisang barangan yang biasanya berada di kisaran Rp5.000 per kilogram, kini naik hingga Rp22.000 akibat akses jalan yang terputus.

"Alasannya jelas, jalan putus. Ini faktor di luar kendali kita. Tapi informasi cuaca dari BMKG sebenarnya bisa dimanfaatkan OPD untuk pembinaan kepada petani dan pekebun, termasuk daerah penyuplai," ujarnya.

Riau, menurut Syahrial, masih bergantung pada pasokan bahan pokok dari luar daerah. Karena itu, koordinasi lintas sektor dan arus informasi yang cepat menjadi kunci menjaga rantai pasok tetap stabil.

Selama dua tahun terakhir, Pemerintah Provinsi Riau menilai upaya pengendalian inflasi semakin efektif. Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) telah memiliki pola intervensi yang jelas sehingga setiap gangguan dapat direspon lebih cepat.

XBegitu ada masalah, pola intervensinya sudah jelas. Jika gangguan datang dari cuaca, dari distribusi, atau dari produksi, kita sudah punya langkah yang terukur. Saya rasa kita on the track," tegas Syahrial.

Terkini

Terpopuler