SIAK (RA) - Selagi mau berusaha pasti ada jalan untuk meraih rezeki. Hal inilah yang dilakukan Herman, warga Mempura dalam menghadapi krisis ekonomi yang melanda negeri ini. Pohon cabai yang ditanamnya dengan cara tumoang sari, kini membuahkan hasil yang lumayan untuk menambah income keluarganya.
Walaupun sudah mempunyai penghasilan pasti dari kebun sawit seluas 2 Hektar, sepertinya belum mampu memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga secara total. Ditambah lagi kebutuhan ekonomi terus saja meningkat.
"Alternatif lainnya juga harus kita upayakan demi menambah penghasilan untuk sehari-hari. Alhamdulillah, hasil cabai yang kita tanam lumayan banyak," kata Herman kepada Rakyat Riau disela-sela melakukan panen cabe miliknya yang berada di Dusun Sungai Niur, Kecamatan Mempura, Rabu (21/9).
Menurut bapak tujuh anak ini, badai ekonomi yang cukup berat yang sedang dihadapi negara saat ini, membuatnya sebagai kepala keluarga sigap memutar otak. Bagaimana mendapatkan peluang untuk menambah perekonomian buat keluarga.
Keberadaan kebun Sawit milik keluarganya dimanfaatkan untuk melakukan tanaman cabai dengan sistem tumpang sari. Dari ketelatenan dalam bercocok tanam, pria yang akrab disapa Bacok ini sudah melakukan panen perdana dengan hasil yang memuaskan.
"Selagi kita mau, Insya Allah pasti ada jalan. Merawat cabe ini sebenarnya cukup menyita waktu, karena penyiraman harus tidak boleh kurang. Namun kita harus sabar dan telaten kalau ingin hasilnya maksimal," ucap Bacok.
Sementara itu, Kepala UPTD Pertanian yang menaungi tiga kecamatan yaitu Bungaraya, Siak dan Mempura saat meninjau panen cabe milik Bacok tersebut mengatakan, dari sejumlah perkebunan cabe yang terdapat di tiga kecamatan, tanaman cabe milik Herman cukup lumayan bagus.
"Sebenarnya dari segi pengerjaan dan perawatannya belum tentu kebun yang dikawal atau dibina oleh para sarjana pertanian terkadang juga tidak berhasil alias gagal. Akan tetapi kunci keberhasilan bercocok tanam ini termasuk tanaman cabai biasanya bermuara dari pengalaman yang diperoleh serta ketelatenan merawatnya dari petani itu sendiri," ujarnya.
Dikatakannya, selama ini melalui Dinas pertanian selalu membantu sejumlah peralatan pertanian yang disalurkan melalui kelompok tani yang ada agar tidak muncul berbagai hal yang tidak kita nginkan. Pihaknya juga meminta kepada kelompok tani kalau ada bantuan turun harus ada keterbukaan kepada anggotanya apa saja yang diberikan oleh Pemerintah Daerah. (jas)