SIAK (RA) - Wakil Bupati Siak Wakil Bupati Siak Drs H Alfedri MSi berbicara mengenai upaya pemerintah kabupaten Siak dalam menggali potensi dan menciptakan iklim investasi yang kondusif di Kabupaten Siak. Expose disampaikan dihadapan Tim Riau Investment Award di ruang rapat Zamrud Room, Komplek Abdi Praja kediaman Bupati Siak, Kamis (22/9).
Hadir dalam kegiatan itu Ketua Tim Riau Investment Award beserta rombongan Hamsani Rahman yang juga merupakan Kabid Fasilitasi dan Penanaman Modal BPI Provinsi Riau, Ketua DPRD Siak Indra Gunawan SE, Pimpinan BUMD serta kepala dinas instansi terkait.
Hamsani Rahman dalam kesempatan itu mengungkapkan tujuan Tim yang dipimpinnya bertemu pemerintah Kabupaten Siak adalah dalam upaya menggali potensi dan pengembangan investasi di daerah.
Sementara, Wakil Bupati Siak Drs H Alfedri MSi menyebutkan, saat ini upaya peningkatan potensi investasi telah diusahakan melalui pemberian pelayanan perizinan dan sistem birokrasi yang terbaik dan cepat.
Dia juga mencontohkan soal pengurusan izin investasi melalui BPMP2T kabupaten Siak tidak melebihi batas waktu yang telah diatur dalam SOP kepengurusan izin.
"Bahkan bisa lebih cepat dari waktu yang telah Dari data yang bisa kita lihat ini misalnya kepungurusan izin dalam SOP nya 2 hari, tetapi bisa diselesaikan dalam waktu hanya sehari saja. Ini salah satu contoh," jelas Wakil Bupati merujuk pada data yang diberikan oleh BPMP2T.
Dikatakan Alfedri, upaya lain yang dilakukan Pemkab Siak adalah menyiapkan peraturan daerah mengenai investasi, Penerapan Paten di tingkat kecamatan, peningkatan sarana dan prasarana pendukung.
"Pemerintah Daerah juga memberikan jaminan keamanan dan kepastian hukum melalui koordinasi pejabat penyelenggara pemerintah daerah, melaksanakan pelayanan yang cepat, mudah dan praktis, serta menerapkan teknologi informasi dalam pelayanan perizinan dengan sistem informasi inovasi pelayanan publik dan kebijakan pendukung lainnya. Termasuk faktor keamanan sangat mempengaruhi iklim investasi. Tanpa terjaminnya situasi yang kondusif maka perkembangan iklim investasi tidak akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan," terangnya.
Dijelaskan, progres pembangunan pelabuhan Tanjung Buton saat ini sudah ada 16 perusahaan berskala nasional dan internasional yang merupakan calon investor di KITB. Tiga diantaranya telah menandatangai MoU. Yakni PT Petrogold yang bekerja di bidang pengelolaan pelabuhan sudah menandatangani MoU serta Izin Prinsip PMA dari BKPM, kemudian Global Logix, Ltd Korea di bidang pembangkit listrik serta Bosowa Grup yang bergerak dibidang pengepakan semen dan alat berat untuk bongkar muat di pelabuhan.
Sementara itu untuk rencana investasi kedepannya yang sudah mendapatkan izin prinsip yang dikeluarkan oleh BPMPPT kabupaten Siak pada tahun 2014 adalah sebanyak 26 perusahaan dengan berbagai bidang usaha.
Total nilai rencana investasi secara keseluruhan mencapai 2,1 Triliun rupiah. Rencana investasi ini terus meningkat, pada tahun 2015 ada 18 perusahaan yang telah memperoleh izin prinsip dengan total nilai investasi mencapai 372 Miliyar rupiah. Angka ini kembali bertambah pada 2016 mengingat ada 6 perusahaan lagi pada 2016 yang berencana akan berinvestasi dengan total uang sebesar 167 Miliyar rupiah. (Jas)