PEKANBARU (RA) - Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru kembali menegaskan bahwa Terminal Bandara Raya Payung Sekaki (BRPS) Pekanbaru bebas dari aksi pungutan liar(pungli). Hal ini menyusul dengan adanya keluhan dari para pedagang yang mengaku dimintai sejumlah uang pada saat bongkar muat.
Menanggapi hal tersebut, Asisten I Setdako Pekanbaru dan juga Ketua Tim Penertiban Pasar, Azwan ketika ditemui, Kamis (10/11) diruang kerjanya mengatakan bahwa pihaknya menjamin jika terminal BPRS tersebut bebas dari aksi pungli.
"Jadi, untuk terminal BPRS yang dijadikan sebagai lokasi bongkar muat saat ini tidak ada masalah dan sudah tepat," ujarnya.
Menurut Azwan, dari laporan yang saya terima beberapa waktu lalu, mengatakan jika memang ada pihak-pihak yang mencoba menarik untung dengan mengajak pedagang membongkar muatan di Purwodadi.
"Ada yang coba menarik-narik, dari terminal AKAP ke Purwodadi untuk bongkar muat. Jadi kembali kami tegaskan tidak akan mentolerir. Jadi Terminal Akap tetap dijadikan untuk bongkar muat sampai pasar induk salesai. Informasi yang saya terima, di Purwodadi sendiri mereka bahkan banyak yang kenak palak," paparnya.
Azwan menambahkan, dengan dipindahkannya aktivitas bongkar muat ke terminal BRPS sudah tepat. Bahkan Pemko Pekanbaru sendiri mendapat dukungan dari asosiasi terminal. Untuk pihaknya meminta komitmen dari semua pihak mendukung pemindahan aktivitas bongkar muat ke terminal BRPS Pekanbaru.
"Tujuan kita memindahkannya baik. Dimana jalan Tuanku Tambusai/nangka sudah terbebas dari macet yang selama ini terjadi akibat aktivitas bongkar muat.
Oleh sebab itu, kita minta ada komitmen bersama. Karena tidak cukup hanya pemerintah saja, tetapi dukungan dari segala pihak," harapnya. (YAN)