BPPMKB prediksi 2020 - 2030 Penduduk Usia Produktif Lebih Banyak Daripada Usia non Produktif.

Jumat, 11 November 2016 | 11:07:38 WIB
ilustrasi

PEKANBARU (RA) - Asisten IV Pemko Pekanbaru DR. Mutia Eliza MM, mengatakan dalam jangka antara tahun 2020 - 2030 akan terjadi bonus demografi yang berarti penduduk usia produktif lebih banyak daripada usia non produktif.

"Jika bonus demografi ini Selanjutnya, Ia menyebutkan apabila usia produktif ini berkualitas dan baik, maka negara akan maju dan berkembang," ungkapnya, kemarin.

Sosialisasi yang diselenggarakan oleh Badan Pemberdayaan Perempuan  Masyarakat dan Keluarga Berencana (BPPMKB) Kota Pekanbaru beberapa waktu lali guna memberikan pemahaman terkait pengelolaan kependudukan. Diproyeksikan di tahun 2020 jumlah penduduk kota Pekanbaru sebanyak 1.169.070 jiwa.

Mutia Eliza juga mengatakan acara sosialisasi bertujuan juga untuk membuat kebijakan tentang pengendalian penduduk. Diketahui jumlah penduduk Pekanbaru saat ini berjumlah 1.038.118 jiwa, dengan laju pertumbuhan penduduk 4,6 persen pertahun.

"Kita ketahui bahwa tahun 2020-2030, kita akan menghadapi bonus demografi. Dimana usia produktif itu lebih banyak daripada usia yang tidak produktif. Jadi, usia produktif ini dari 15-64 tahun," ujarnya.

Apabila bonus demografi ini tidak dimanfaatkan dan tingkatkan dengan kualitas masyarakat, maka ini akan sia-sia dan pembangunan akan terhambat.

“Kita berharap dengan adanya sosialisasi, maka instansi atau SKPD atau stakeholder bisa memahami dampaknya apabila penduduk ini tidak dikendalikan pertumbuhannya dari sekarang," ujarnya.

Sementara itu, dalam laporannya Kepala BPPMKB Pekanbaru, M. Amin, M.Si mengatakan bahwa kota Pekanbaru dengan luas wilayah 632,26 m2 saat ini memiliki jumlah penduduk 1.038.118 jiwa, dengan laju pertumbuhan penduduk 4,6 persen pertahun.

"Diproyeksikan di tahun 2020 jumlah penduduk kota Pekanbaru sebanyak 1.169.070 jiwa. Tingginya laju pertumbuhan penduduk di kota Pekanbaru bukan hanya disebabkan oleh angka kelahiran murni, namun juga disebabkan oleh angka migrasi yang tinggi," katanya.

Terkini

Terpopuler