Riauaktual.com - Jamur biasanya menjadi tanda bahwa suatu makanan sudah tidak layak untuk dikonsumsi. Hal ini karena makanan berjamur menghasilkan mikotoksin, zat beracun yang dapat menimbulkan penyakit, salah satunya kanker.
Tapi tidak semua jamur akan membuat Anda sakit. Beberapa jamur yang tumbuh di makanan justru membuat makanan tambah lezat, seperti pada keju. Jamur, tidak selalu berarti makanan harus berakhir di tempat sampah.
Dalam upaya untuk melawan limbah makanan atau makanan yang disia-siakan, berikut adalah daftar makanan United Statest Department of Agriculture (USDA), yang masih aman dikonsumsi, bahkan setelah mereka mulai ditumbuhi jamur, seperti dilansir dari laman Huffington Post.
Hard salami
Salami memang akan ditumbuhi jamur seiring disimpan dari waktu ke waktu. Meski begitu, salami tetap aman dikonsumsi. Yang perlu dilakukan ialah membuang bagian yang berjamur dan memakan sisanya.
Hard cheese
Keju yang disimpan terlalu lama di lemari es hingga ditumbuhi jamur, sebetulnya masih cukup aman untuk dimakan. Potong bagian berjamur, kira-kira setengah sentimeter di sekitarnya. Pastikan untuk memotongnya dengan baik dan menghindari bagian yang berjamur.
Buah beku
Buah beku seperti paprika yang memiliki kadar air rendah masih bisa dimakan jika jamur muncul. Potong sekitar daerah yang ditumbuhi jamur dan buang ke tempat sampah. Namun, untuk buah seperti peach, sebaiknya hindari jika telah berjamur, karena kadar air yang tinggi berarti di bawah permukaan daging buahnya bisa saja terkontaminasi.
Sayuran beku
Sayuran beku dengan kadar air rendah, seperti kubis dan wortel, dapat dikonsumsi, bahkan setelah jamur muncul. Potong di bagian yang telah berjamur dan setengah sentimeter di sekitarnya.
Beberapa makanan, biasanya makanan lunak dengan kandungan air yang tinggi, harus langsung dibuang ketika jamur muncul. Ini termasuk daging, pasta yang telah dimasak, soft cheese, yogurt, krim asam, selai, roti serta buah-buahan dan sayuran lunak.