Riauaktual.com - Ketua Umum Partai Bulan Bintang, Yusril Ihza Mahendra mengajak umat Islam Indonesia mendukung kekuatan politik Islam supaya bisa turut menentukan kebijakan-kebijakan politik di tanah air. Caranya adalah memilih partai-partai Islam dalam pemilihan legislatif, Pilkada dan pemilihan presiden.
Umat Islam, katanya, tidak cukup hanya unjuk kekuatan dengan aksi damai, zikir dan doa tanpa langkah-langkah nyata untuk membangun kekuatan politik Islam di negeri ini. Aksi damai, salat jamaah, zikir dan doa memang penting, namun jangan dilupakan adanya usaha-usaha nyata untuk membangun kekuatan politik yang tangguh.
"Adalah kontradiksi, jika umat Islam menjalankan ibadah menurut tuntunan Islam, namun dalam politik mendukung kekuatan politik sekular, yang tak jarang bukan hanya tidak simpatik kepada Islam dan umatnya, tetapi juga bersifat anti-Islam," kata Yusril sebagaimana dikutip dari Rimanews di Jakarta, semalam.
Kekuatan politik Islam yang wajib didukung itu adalah kekuatan moderat yang menempatlan Islam dan umatnya berada dalam posisi "ummatan wasatan" (yang berada di tengah), bukan kekuatan ekstrem, apa lagi yang bersifat intoleran terhadap perbedaan.
"Kekuatan Islam moderat ini menjunjung tinggi asas-asas Islam, etika dan moralitas Islam yang bertumpu pada prinsip keadilan bagi semua," ujar mantan menteri kehakiman itu.
Dalam tiga tahun terakhir ini, umat Islam sama-sama merasakan era kebebasan yang luar biasa. Orang leluasa menista dan merendahkan Islam melalui berbagai media. Sementara itu, tidak terlihat ada upaya-upaya dari penguasa untuk memberikan edukasi dan menghentikannya. Pemerintahan yang tidak simpati kepada Islam, jangan diharapkan akan bersikap adil dan mengayomi Islam dan umatnya.
"Karena itu, saya mengajak umat Islam untuk membangun kesadaran bersama bahwa kita perlu memiliki kekuatan politik Islam yang signifikan agar arah politik kita ke depan bersifat lebih Islami," ajaknya.
Dia mencontohkan Partai Bulan Bintang (PBB) sebagai salah satu kekuatan politik Islam moderat yang dalam dua kali pemilu legislatif tidak mempunyai wakil baik di DPR maupun di Pemerintahan di pusat sehingga tidak dapat berbuat apa-apa secara politik dalam membela kepentingan Islam dan umatnya.
"Kalau kekuatan politik Islam semuanya tenggelam, benteng kita untuk nenjaga Islam dan juga menjaga Negara Kesatuan RI akan pupuslah sudah. Kami PBB, kami Islam dan kami Nasionalis. Kami cinta agama kami dan kami cinta kepada bangsa dan negara kami," pungkas Yusril.