Ikan teri sampai paus konsumsi sampah plastik

Ahad, 02 April 2017 | 01:41:42 WIB
ilustrasi

Riauaktual.com - Keberadaan sampah plastik di lautan Indonesia kini sudah mengkhawatirkan. Bahkan, sampah tersebut sudah menjadi konsumsi sehari-hari seluruh biota laut dalam sistem di rantai makanan

"Jadi dari ikan teri sampai ikan paus saat ini sudah tercemar plastik di dalam tubuhnya," kata Guru Besar Toksikologi dan Pencemaran Laut, Universitas Hasanuddin Akbar Tahir, dalam diskusi dengan tema 'Combating Marine Debris' di kawasan SCBD, Jakarta Pusat, hari ini.

Bahan-bahan pencemar dari sampah plastik ini, kata Akbar, tersimpan dalam jaringan lemak dan organ hewan laut yang diteruskan kepada pemangsa yang memakannya dan secara terus-menerus. Sebagai konsekuensinya, predator-predator puncak yang memiliki masa hidup panjang akan mengakumulasi lebih banyak bahan toksik dalam sistem organnya, sepanjang waktu hidupnya.

"Kekhawatirannya sekarang adalah, plastik dengan fragmen besar yang bisa membunuh ikan tersebut, lalu ikannya kita makan, tentu ini akan membahayakan kesehatan secara langsung," ungkapnya.

Berdasarkan catatannya, plastik merupakan bagian terbesar dari sampah di lautan di seluruh dunia. Dengan berat jenisnya yang khas, plastik merupakan penyusun sampah di lautan hingga 90 persen dari total sampah secara keseluruhan, dengan rincian: pantai (32-90%), air muka laut (86%), dan dasar laut (47-85%).

Ancaman terhadap habitat biota laut tak lepas dari kandungan kimia dalam plastik seperti Bisphenol A (BPA), phthalates, polyaromatic hydrocarbons dan bahan anti/pemadam api (flame retardants) yang ditambahkan ke dalam plastik agar memiliki beberapa sifat-sifat yang umumnya diperuntukkan agar plastik dapat bertahan lama.

"Tentu ini memilik dampak negatif pada kesehatan hewan laut yang lalu dimakaan manusia dan sangat erat kaitannya terhadap timbulnya masalah kanker dan gangguan reproduksi," tandasnya.


Sumber : rimanews
 

Terkini

Terpopuler