Riauaktual.com - Juru masak Adolf Hitler, Constanze Manziarly, melalui sepucuk surat yang ia tulis, mengungkap makanan terakhir sang diktator. Manziarly menyiapkan santapan itu satu jam sebelum Hitler mengakhiri hidupnya.
Menu itu ternyata pasta dengan saus tomat.
Mengutip Daily Mail, Minggu (26/11/2017), Manziarly berusia 23 tahun saat mulai bekerja sebagai spesialis makanan diet Hitler. Dia bekerja sejak 1943 dan bertahan sampai 1945.
Surat Manziarly ditemukan oleh sejarawan Jerman. Dalam surat yang dituliskan untuk kakak perempuannya itu, Manziarly bercerita tentang perjuangannya untuk melayani Hitler yang vegetarian. Pasalnya, ia memiliki keahlian pada makanan mentah.
Manziarly juga membicarakan soal Hitler yang tidak bermoral saat menghadapi kekalahan. Pria berkumis itu bahkan menyebut satu kaki Manziarly telah berada di kuburan.
Manziarly memberitahu kakaknya bagaimana pada 1944 Hitler membuatnya tertekan. "Aku tidak melebih-lebihkan. Aku menemukan kesulitan yang tak terbayangkan yang tidak dapat kulaporkan," tulisnya saat itu.
Awalnya, Manziarly ingin bekerja sebagai instruktur kebersihan ruangan. Tapi dia malah pergi ke klinik di Berchtesgaden, tempat belajar menyiapkan makanan mentah vegetarian. Klinik itulah yang menyediakan makanan di rumah Berghof milik Hitler.
Beberapa kali, Manziarly menyiapkan makanan dan mengantarkannya ke Gunung Kehlstein untuk diserahkan ke Sang Fuehrer (pemimpin). "Aku harus tinggal selama dia masih di sini," tulis perempuan itu pada April 1944. "Ini tugas saya. Tapi yang membuat saya sangat lelah ialah beban yang harus saya tanggung," jelasnya.
Dalam surat lainnya, dia mengatakan jika semua perlawanan terhadap Hitler itu sia-sia. Bahkan bisa berakhir di pengadilan.
Sedikit Tantangan Menyiapkan Makanan Hitler
Manziarly mengatakan hanya ada sedikit tantangan dalam menyiapkan makanan untuk sang diktator. Hitler suka memakan millet atau quark (keju) dengan minyak biji rami. Sebagai pengganti daging, dia menyukai jamur cincang. Hitler sendiri mulai jadi vegetarian pada 1930.
Ia menjelaskan, sejak Perang Dunia II, Hitler hanya perlu dua apel parut sebagai makanan penutup. "Pemimpin itu makan dengan baik," tulisnya setelah Hitler makan malam di Berghof.
Hitler yang sangat menyukai suara dan dirinya sendiri, sering duduk sendiri malam demi malam. Ia mendengarkan monolognya sendiri soal Yahudi, strategi besar dan kualitas kepemimpinannya yang menakjubkan.
Hingga suatu saat Hitler mulai lepas kendali dan berlebihan mengonsumsi kue yang dipanggang Manziarly. "Aku memasak banyak kue setiap hari, sering sampai berjam-jam. Tapi pada malam hari, semua pasti hilang," kata Manziarly kepada kakaknya.
Meski kejam, Hitler sempat sangat berterimakasih kepada ahli dietnya itu. Ia pun sangat bangga terhadap Manziarly. "Aku punya juru masak bernama Mozart!" kata Hitler saat itu.
Pada musim gugur 1944, Hitler menghadiahi Manziarly dengan sepasang kaos kaki abu-abu kelabu. Bukannya senang, Manziarly malah menganggap sang bos gagal paham soal selera wanita.
Selain soal makanan, Manziarly juga mencatat bagaimana dia hampir menggigit lidahnya sendiri akibat ketakutan. Saat itu dia melihat Hitler menunjukkan bagaimana menggunakan kapsul sianida ke penasihat terdekatnya.
Oktober 1944, Frau Manziarly mulai menggunakan sebuah kode di dalam suratnya. Mungkin untuk menghindari kebocoran nama dan tempat mengingat SS sedang mencari tersangka yang terlibat dalam rencana pemboman melawannya pada Juli tahun itu.
Hitler Bunuh Diri, Manziarly Kabur
Hitler meninggal pada April 1945. Saat itu ia dan istrinya, Eva Braun, melakukan bunuh diri di dalam bungkernya di Berlin.
Saat itu Manziarly, biasa dipanggil Miss Marzipani oleh SS (organisasi keamanan dan militer besar milik Partai Nazi Jerman), memasak pasta dan saus tomat terakhir Hitler sebelum sang diktator membunuh dirinya sendiri. Pada sore hari, 30 April 1945, Manziarly bahkan memasak sup, telur goreng dengan kentang tumbuk, karena tidak tahu bahwa Hitler sudah mati bunuh diri.
Dua hari setelah diktator itu tewas, Manziarly melarikan diri dari bungker bersama sekretaris Hitler, Traudl Junge. Mereka tergabung dalam sebuah kelompok yang digiring oleh pemimpin SS, Brigadir Wilhelm Mohnke.
Junge mengaku melihat Manziarly ditangkap oleh dua tentara merah dan dibawa ke stasiun bawah tanah. Semenjak saat itu, dia tak pernah melihatnya lagi.
Suratnya telah disebarkan oleh Stefan Dietrich, seorang peneliti di desa Manziarly, Innsbruck, Austria. Dietrich mengatakan, "Ini mungkin tak seperti adegan di The Godfather. Hitler mungkin memberinya tawaran yang tidak dapat ditolaknya."