Ayo, Jangan Sembarangan Konsumsi Minuman Dingin, Ini Alasannya!

Kamis, 21 Desember 2017 | 09:29:24 WIB
Ilustrasi (Foto: Time)

Riauaktual.com - Kasus keracunan makanan merupakan salah satu isu yang kini mendapat perhatian khusus dari pemerintah Indonesia maupun Badan Kesehatan Dunia (WHO). Menurut data yang dikeluarkan oleh organisasi internasional tersebut, dalam kurun waktu satu tahun, lebih dari 420.000 orang dinyatakan meninggal dunia setelah mengalami keracunan makanan.

Salah satu faktornya disebabkan oleh kebiasaan menyantap makanan dan minuman yang tidak memenuhi standarisasi food safety. Seperti mengonsumsi minuman dingin atau es di pinggir jalan.

Hal tersebut dijelaskan secara gamblang oleh Prof Nuri Andarwulan, Direktur Seafast. Menurutnya, penyebaran mikroba sendiri memang paling sering ditemui pada minuman yang disajikan dengan es batu.

"Penyebaran mikroba yang paling cepat itu melalui media air atau es. Apalagi banyak industri makanan di Indonesia, yang memproduksi es tapi tidak memenuhi standar. Saya sering menemukan es batu itu dibuat dari air mentah," papar Prof Nuri Andarwulan sebagaimana dikutip dari Okezone.com, Kamis 21 Desember 2017.

Selain penggunaan air mentah, penyimpanan serta pengiriman es batu ini terkadang mengabaikan aspek kebersihan. Banyak penjual yang meletakkan es batu di sembarang tempat seperti lantai, kemudian hanya ditutupi karung-karung goni yang notabene merupakan sumber bakteri penyakit.

Proses penanganannya pun hanya menggunakan alat potong sederhana, yang tidak diketahui apakah sudah disterilisasi dengan baik, atau bahkan belum sama sekali. Sebaliknya, jika minuman disajikan dengan es batu yang diolah sesuai dengan standar food safety, sebetulnya masih layak dan aman untuk dikonsumsi.

"Sekarang kan sedang marak pengiriman makanan melalui ojek online. Minuman dingin pun sebetulnya aman dikonsumsi jika es yang digunakan benar-benar bersih. Walaupun saat pengantaran suhu minuman sudah naik dan esnya pun sudah mencair, tapi minuman tersebut masih bisa diminum asal tidak lebih dari jangka waktu 1-2 jam," imbuhnya.

Selain minuman dingin, sebagian besar masyarakat Indonesia ternyata masih sering mengonsumsi makanan yang sudah ditumbuhi jamur, meski hanya di salah satu bagian makanannya saja. Hal ini patut diwaspadai karena bisa memicu keracunan makanan.

"Paling sering itu roti. Kalau roti sudah berjamur sebaiknya dibuang saja, karena teksturnya sendiri memiliki pori-pori yang dapat memudahkan penyebaran mikroba. Berbeda dengan keju yang memiliki tekstur yang kokoh. Jadi, kalau bagian depannya dipotong, rasanya tidak akan berpengaruh dan relatif aman untuk dikonsumsi," tukasnya.

 

Terkini

Terpopuler