Riauaktua.com - Tidak adanya kepedulian pihak manjemen PT. Citra Riau Sarana (CRS) terhadap kondisi jalan Desa Sei Lansat dan Desa Sako, sehingga berbuntut pada penahanan sejumlah kenderaan pengangkut CPO milik perusahaan tersebut, Selasa (6/2/2017) kemarin.
Terkait masalah ini, anggota DPRD asal Pangean, Jefri Antoni, ST angkat bicara, ia meminta perusahaan pengolah minyak setengah jadi ini, agar komit dengan janjinya kepada masyarakat mengenai perawatan jalan dua Desa yang dilalui hasil olahan pabriknya.
"Pihak CRS, mesti komit dengan janjinya, terutama sekali, kesepakatan perawatan. Pertemuan kesepakatan bersama masyarakat, jangan hanya sekedar seremoni belaka, semestinya ditepati," ujar Jefri Antoni, Rabu (7/2/2018) malam kepada wartawan.
Menurutnya, sudah sepantasnya PT. CRS ini memperdulikan jalan dua Desa yang setiap hari dilaluinya. Sebab berapa banyak kekayaan hasil bumi yang telah dikeruk Perusahaan ini di Kuansing.
"Melalui program CD nya PT. CRS harus mengansur ansur, bagaimana jalan yang ada sekarang seharusnya sudah diaspal. Ini tidak, kesepakatan bersama saja tidak mereka penuhi, pantas masyarakat menahan kenderaan pengangkut hasil olahannya," sesal Jefri Antoni.
Secara terpisa, dari keterangan, Sekdes Sei Lansat, Elvi Junaidi, terkait masalah ini, menurutnya pihak pemerintahan Desa sudah berulang kali menemui pihak manajemen perusahaan. Namun tidak digubris sama sekali, bahkan surat resmi kata dia juga telah disampaikan juga tidak ada tindakan yang dilakukan perusahaan CRS ini.
"Tidak adanya kepedulian pihak perusahaan maka buntut kekesalan masyarakat dilakukannya penahanan terhadap kenderaan CPO perusahaan tersebut," kata Elvi dengan nada kesal. (Jk)