7 Mahasiswi Terlibat Bisnis Lendir di Negeri Syariat, Begini Reaksi Bupati Aceh Besar

Sabtu, 24 Maret 2018 | 19:52:15 WIB
Polisi tangkap mahasiswi yang menjalankan prostitusi online di Aceh. Murti Ali Lingga/JawaPos.com)

Riauaktual.com - Penangkapan 7 mahasiswi berjilbab yang diduga terlibat prostitusi online di salah satu hotel, membuat Bupati Aceh Besar Mawardi Ali terkejut. Ia tak menyangka ada bisnis lendir di wilayahnya.

Terkait hal itu, Mawardi Ali langsung menurunkan personil Satuan Polisi Pamong Praja dan Wilayatuh Hisbah (Satpol PP dan WH) untuk menyelidiki dugaan keterlibatan manajemen hotel.

“Kita akan selidiki dulu. Apakah hotel juga memfasilitasi bisnis ini. (Jika terbukti) tentu kita akan tegur pengelolanya,” kata Mawardi Ali ketika dikonfirmasi, Jumat (23/3) kemarin.

Mawardi mengatakan, jika pihak hotel terbukti dan benar memberikan dukungan pada bisnis terlarang itu, akan dikenakan sanksi berupa penutupan.

Apalagi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh besar sebelumnya telah meminta dan mengimbau pengelola hotel agar tidak melayani pasangan non muhrim untuk menginap. “Ya, kita evaluasi nanti jika terbukti,” tegasnya.

Sebelumnya, jajaran Satuan Reserse Kriminal (Sat Reskrim) Polresta Banda Aceh berhasil mengungkap rostitusi online di Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh.

Polisi mengamankan sebanyak tujuh orang perempaun diduga PSK (Pekerja Seks Komersial) dan seorang pria sebagai mucikarai atau germo. Ketujuh perempuan itu berstatus mahasiswi.

Bisnis esesk-esek di daerah yang menerapkan syariat Islam ini terungkap setelah Unit Perlindungan Perempaun dan Anak (PPA) Sat Reskrim) Polresta Banda Aceh mendapat laporan perihal yang dimaksud pada Rabu (23/3).

“Dari pengakuanya, yang diduga PSK ini rata-rata mereka mahasiswa dan laki-laki (mucikari) juga mahasiswa,” kata Kapolresta Banda Aceh AKBP Trisno Riyanto dalam gelar perkara di Mapolresta Banda Aceh, Jumat (23/3).

Trisno mengatakan, berdasarkan hasil introgasi yang dilakukan, para PSK tersebut sudah melakukan atau menjalani pekerjaan ‘kotor’ ini selama dua tahun. Bahkan sudah lebih dua kali melayani para lelaki hidung belang.

“Semua beralamat di Aceh dan semuanya orang Aceh. Mereka ada dari Banda Aceh, Bireuen, Aceh Tengah, Simeulue,” sebut dia.

 

Sumber : pojoksatu.id

Terkini

Terpopuler