Riauaktual.com - Tujuh wartawan dan empat pimpinan ditambah delapan orang Sekretariat dan Staff DPRD Sleman, Yogyakarta , melakukan kunjungan ke DPRD Kota Pekanbaru, Rabu (4/4/2018) pagi. Kedatangan mereka tak lebih ingin menambah wawasan tentang publikasi kegiatan DPRD.
Pimpinan DPRD Sleman yang hadir dan tertulis di Surat Perintah Perjalanan Dinas yakni Haris Sugiharta sebagai Ketua DPRD Sleman, HR Sukaptana, R Inoki Azmi Purnomo SAg, H Sofyan Setyo Darmawan ST MEng, mereka Wakil Ketua DPRD Sleman.
Di DPRD Kota Pekanbaru, rombongan ini disambut Kabag Persidangan dan Perundang-undangan Sekretariat DPRD Pekanbaru, M Rizal Karim SAg bersama sejumlah Staff Bagian Protokoler. Rombongan dijamu di ruang Badan Musyawarah Lantai 1 Gedung DPRD Kota Pekanbaru.
Dalam diskusi yang dipimpin Kabag Persidangan ini, Ketua DPRD Sleman Haris Sugiharta melayangkan berbagai pertanyaan, terutama mengenai jumlah media massa yang ada di DPRD Kota Pekanbaru, yang aktif menyebarluaskan informasi kegiatan lembaga legislatif tersebut.
Pertanyaan ini dijawab Rizal Karim, bahwa khusus di DPRD Kota Pekanbaru sudah ada Forum Wartawan Legislatif (FWL) yang jumlah keanggotaannya saat ini 15 orang diketuai oleh Jhoni Hasben ST dari media Harian Vokal.
Sebanyak 15 orang keanggotaan FWL ini, kata Rizal, berasal dari berbagai media massa, baik online, cetak maupun televisi. "Mereka inilah yang aktif setiap hari mempublikasikan kegiatan-kegiatan kita di DPRD Kota Pekanbaru," kata Rizal sambil mengarahkan pandangan kepada sejumlah Anggota FWL Pekanbaru yang hadir saat itu.
Kemudian Wakil Ketua DPRD Sleman H Sofyan Setyo Darmawan ST Menanyakan juga tentang penganggaran publikasi, apakah wartawan yang mempublikasikan kegiatan DPRD dan berposko di DPRD Pekanbaru dibayar dari APBD.
Menjawab ini, Rizal menjelaskan bahwa para wartawan yang tergabung di FWL Pekanbaru hanya mendapat kerjasama publikasi dalam bentuk advertorial dan galeri foto. Sementara untuk berita-berita kegiatan sehari-hari Anggota DPRD Kota Pekanbaru dipublikasikan para wartawan FWL di media mereka masing-masing secara gratis. "Kita bayar kegiatan paripurna dalam bentuk belanja publikasi galeri foto," terang Rizal.
Ditanyakan mengenai prosedur pengadaan belanja publikasi untuk media tersebut, apakah dilakukan secara lelang, dikatakan Rizal bahwa kegiatan publikasi tidak dilelang, karena masuk spesifikasi khusus.
Dari wartawan DPRD Sleman, menanyakan kepada Rizal apakah wartawan di DPRD Kota Pekanbaru dalam wawancara kepada para anggota Dewan memiliki aturan tersendiri, seperti materi yang ditanyakan harus sesuai dengan bidang Anggota DPRD tersendiri, seperti bidang pendidikan tidak bisa menanggapi persoalan hukum. Kemudian adakah aturan di DPRD agar wartawan berpenampilan menarik, tidak menggunakan kaos oblong dan sendal jepit liputan di dalam gedung DPRD.
Rizal menjelaskan bahwa wartawan tidak ada dibatasi mempertanyakan apa saja kepada Anggota DPRD dalam upaya wartawan membuat karya jurnalistiknya, meskipun pertanyaan di luar bidang Anggota DPRD itu. Karena setiap anggota DPRD berhak berbicara dan kewenangan Anggota DPRD juga menjawab atau tidak menjawab pertanyaan wartawan.
"Kalau mengenai tata tertib, penampilan wartawan, kita bisa lihat sendiri wartawan kita disini, mereka sangat memahami sedang berada di lembaga terhormat ini, mereka berpenampilan rapi, Ketua FWL kita lihat ini tampak menggunakan batik, rambut para wartawan kita lihat rapi," jawabnya.
Mendapat jawaban ini, para rombongan wartawan dan DPRD Sleman merasa puas dan mendapatkan inspirasi baru untuk membenahi publikasi di DPRD Sleman nantinya.
Di akhir pertemuan, dilakukan tukar cendera mata antara DPRD Sleman dan DPRD Kota Pekanbaru. Juga dilakukan foto bersama di ruang lobi gedung DPRD Kota Pekanbararu.
Ketua DPRD Sleman menerima cendera mata dari DPRD Pekanbaru. (Mad)