Tersambar Petir Karena Ucapan Sendiri

Sabtu, 28 April 2018 | 14:11:23 WIB
Photo : U-Report. Ilustrasi

Riauaktual.com - "Saya tahu saya dosa memarahi ustaz, bahkan saya tahu Tuhan pun akan marah. Tetapi, saya tidak takut. Bahkan saya tidak takut seandainya besok saya disambar petir." Matahari hampir tenggelam.

Saridin (40 tahun), petani yang tinggal di kampung Delima (bukan nama kampung sebenarnya) sejenak melihat ke arah matahari. Dia tahu, sebentar lagi adzan Maghrib akan berkumandang dan dia tahu bahwa itu pertanda waktu pulang tiba.

Dia memanggul cangkul di pundak, kemudian mencuci tangan dan kaki di kubangan air. Sejenak, dia kembali menatap arah matahari, lalu meniti pematang sawah yang berkelok hingga akhirnya memasuki kawasan rumah penduduk.

Baca selengkapnya...

Terkini

Terpopuler