Riauaktual.com - Bripka Marhum Frence gugur dalam tugas usai ditikam pisau yang dibawa Tendi Sumarno. Namun ada fakta baru yang terungkap terkait aksi penikaman yang terjadi di dalam Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat itu.
Pisau yang digunakan Tendi untuk menikam Bripka Marhum ternyata beroleskan racun. Hal itulah yang diduga membuat anggota Satuan Intel Korps Brimob Polri itu kehilangan nyawa.
Fakta baru itu diungkapkan oleh Kapolri Jenderal Tito Karnavian. Menurut Tito, saat kejadian penikaman itu, Tendi hanya menyabet perut Bripka Marhum dan bukan menusuk seperti yang diberitakan sebelumnya.
Kepastian bahwa Bripka Marhum hanya tersabet pisau dan bukan ditusuk diketahui dari bekas perlukaan di bagian perut Bripka Marhum.
"Sebetulnya menyabet. Beda kalau menusuk itu tajam ke dalam. Ini menyamping," kata Tito, dikutip kriminologi.id, kemarin.
Menurut Tito, luka robek di bagian perut yang dialami Bripka Marhum akibat sabetan pisau Tendi pun tidak terlalu besar dan dalam. Namun karena diduga pisau tersebut telah beroleskan racun, Bripka Marhum pun tak bisa bertahan saat menjalani perawatan medis akibat luka sabetan pisau tersebut.
"Ini lukanya sangat kecil tidak terlalu besar. Kemungkinan besarnya ini beracun," kata Tito menambahkan bahwa pisau tersebut kini tengah diperiksa di Puslabfor Polri untuk mengetahui lebih jelas penyebab kematian Bripka Marhum.
Insiden yang menewaskan Bripka Marhum itu terjadi pada Kamis malam, 10 Mei 2018 sekitar pukul 23.00 WIB. Saat itu, Bripka Marhum melakukan pengamanan di depan Rumah Sakit Bhayangkara Brimob yang berlokasi di samping Mako Brimob usai kerusuhan yang dilakukan oleh para napi teroris.
Tak lama berjaga, ia melihat seseorang yang gerak-geriknya mencurigakan.
"Gerak-gerik OTK tersebut melihat ke arah dalam Mako Brimob, Kelapa Dua," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono.
Argo menambahkan, bahwa selanjutnya Bripka Marhum mengantisipasi dengan menghampiri pelaku yang diketahui bernama Tendi. Karena tak memperoleh penjelasan, Bripka Marhum menghubungi rekannya yakni Briptu Mato dan Briptu Gruisce untuk membawa Tendi ke kantor Sat Intel Brimob di dalam Mako Brimob.
Sesampainya di dalam Mako Brimob itu, Tendi langsung mengeluarkan pisau yang ternyata disembunyikan di bawah kemaluannya dan menikam Bripka Marhum.
Teriakan Bripka Marhum yang berteriak kesakitan meminta pertolongan kemudia didengar Briptu Mato dan Briptu Grusce. Keduanya langsung mengambil tindakan tegas dengan memberi tindakan tegas terukur ke bagian dada Tendi hingga pria asal Subang, Jawa Barat itu tewas seketika.
Sementara Bripka Marhum yang dibawa ke rumah sakit pun nyawanya tak tertolong. Ia gugur dalam tugas.