Riauaktual.com - Kabar duka menyelimuti keluarga besar almarhum Muhammad Fadri AR. Dan juga pastinya keluarga besar Partai Keadilan Sejahtera (PKS) kota Pekanbaru maupun Provinsi Riau.
Almarhum Muhammad Fadri yang pernah duduk di legislatif di DPRD Kota Pekanbaru periode 2004 - 2009 dan 2009 - 2014 ini meninggal dunia pada pukul 03.00 WIB di kediamannya Perumahan Bakti Permai Kelurahan Bandar Raya Kecamatan Payung Sekaki Kota Pekanbaru, Selasa (18/2/2020).
Almarhum Muhammad Fadri meninggal setelah melawan penyakit yang dideritanya sejak lama, berawal dari jantung hingga komplikasi.
Selama duduk dikursi rakyat Almarhum Fadri sangat dikenal dan disegani oleh para politisi di Balai Payung Sekaki. Beberapa keputusan penting pernah ia lahirkan selama menjabat dua periode sebagai Anggota DPRD Pekanbaru.
Ketua DPD PKS Pekanbaru, Sony Martin menyebut, Almarhum Fadri sebagai sosok petarung dan siap mempertahankan prinsipnya demi sebuah kebenaran. Bahkan, Sony mengaku sangat kehilangan sosok panutan dan kader terbaik Partai.
"Beliau adalah sosok panutan, tegas dan berani mempertahankan prinsip," jelasnya.
Sony pun tak menampik kecemerlangan Almarhum Fadri selama pernah menjabat posisi strategis di PKS Pekanbaru.
"Ia adalah kader cemerlang di partai. Kami sangat kehilangan," tuturnya.
Wakil Walikota Pekanbaru Ayat Cahyadi juga turut menyebut sosok Almarhum sebagai kader terbaik di PKS dan sosok yang kritis.
"Beliau bersama saya (duduk di kursi legislatif) di 2004-2009 di DPRD. Tentu kami sangat kehilangan karena beliau ketika menjalankan tugas menjadi wakil rakyat, betul-betul kritis, namun kritis yang konstruktif. Memang kalau di Pemerintah terasa pedas tapi itulah tugas sebagai anggota dewan yang beliau jalankan dengan baik," terang Ayat.
Bahkan Ketua DPRD Kota Pekanbaru, Hamdani tak segan menyebut Almarhum sebagai mentor politik dan memiliki keilmuan yang kuat.
"Almarhum tokoh politik dan mentor politik saya. Almarhum juga sangat kritis terhadap persoalan. Memiliki keilmuan yang kuat. Mengkritik tapi dengan cara konstruktif inilah yang beliau kuasai selama ini. Selama menjadi anggota DPRD Kota Pekanbaru dua periode sumbangsih beliau cukup tinggi kepada Kota Pekanbaru dan Partai PKS," terangnya.
Sementara dimata sahabat karibnya, Rois, sosok Fadri dikenal sebagai pribadi yang tegas dan berwibawa. Seperti diketahui, sosok Rois sangat dekat dengan almarhum dan selalu mendampingi almarhum selama 10 tahun atau 2 periode selama di DPRD Pekanbaru.
"Saya ingat betul, almarhum tidak pernah berkata kasar. Orangnya low profile. Kalaupun beliau marah selalu terkontrol. 10 tahun saya sama dia, bahasanya lembut tapi mengandung ketegasan," ujar Rois.
Almarhum disalatkan di Masjid Nurul Yaqin yang berada di Jalan Bakti. Tampak ratusan pelayat mendatangi dan ikut mensalatkan almarhum. Tampak juga Ketua DPRD terdahulu Sahril SH, dan tentu saja Ketua DPRD Kota Pekanbaru Hamdani serta para Anggota DPRD Pekanbaru ikut menyolatkan hingga almarhum dikebumikan.
Almarhum dikebumikan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Payung Sekaki, Kelurahan Air Hitam. Ratusan pelayat menghantar ke tempat peristirahatan terakhir, yang lahannya pernah ia perjuangkan di legislatif menjadi TPU umum.
Beliau meninggalkan Satu orang istri bernama Rima dan 6 orang anak. 4 laki-laki dan 2 orang perempuan yang masih kecil. Tepat pada tanggal 22 Februari almarhum berulang tahun. (DON)
Selamat Jalan Bang Muhammad Fadri !