PEKANBARU, RiauAktual.com - Akibat penertiban yang dinilai melanggar etika oleh Badan Pengawas Pemilu dan Satpol PP terhadap bendera Partai Hanura dan Spanduk di dalam pekarangan warga, maka dalam waktu dekat Bawaslu dan Satpol PP akan didugat sejumlah warga yang merasa dirugikan.
Seperti disampaikan salah seorang ibu rumah tangga Yofi (35) warga Jalan Utama Kelurahan Rejosari Kecamatan Tenayan Raya, simpatisan Partai Hanura merasa dirugikan, karena bendera partai yang dipasangnya di halaman rumah diangkut Satpol PP dan Bawaslu.
"Itu dalam pekarangan saya. Apa hak mereka mengangkat bendera partai yang saya pasang tanpa ada izin, ini daerah privasi saya," ungkap Yofi, Jumat (24/1/2014).
Sebagai simpatisan, Yofi memasang bendera dan spanduk di pekarangan rumahnya dengan dtiangi bambu dan kayu yang dibuatnya. Namun, dua hari yang lalu Yofi dikagetkan dengan arogansi Satpol PP yang didampingi anggota Bawaslu mengobrak abrik pekarangannya.
"Saya akan pertanyakan ini ke Bawaslu dan Satpol PP. Mereka datang ke rumah tanpa ketuk pintu, mencabut bendera parti tnapa sepengetahuan saya. Tanpa ada surat, anggota Bawaslu pun tak ada ngomong apa-apa," paparnya.
Meskipun Yofi berusaha mempertahankan bendera partai dan spanduk salah seorang caleg Partai Hanura, namun Satpol PP tetap mengangkat dan mencabut bendera tersebut.
"Rumah saya dipagari bambu, itu privasi saya. Bendera dan spanduk saya pasang tidak mengganggu pemandangan, tidak di jalan protokol dan tidak di fasilitas umum, apa aturan yang memperbolehkan mereka mengangkat bendera partai dan baliho ini," terangnya.
Warga Jalan Utama lainnya Didis, juga mempertanyakan kinerja Satpol PP dan Bawaslu dalam menertibkan APK caleg di lokasi tersebut. Dimana, Bawaslu dan Satpol PP masih tebang pilih.
"Kenapa bendera dan spanduk Hanura diturunkan sementara partai lain dibiarkan saja," ungkapnya.
Di pemukiman ia tinggal, kata Didis, masih banyak APK caleg dari partai lain seperti Nasdem, PA dan lainnya yang masih terpasang namun tidak ditertibkan Bawaslu dan Satpol PP.
"Jangan tebang pilih seperti itu dong, kalau memang ingin ditertibkan, lakukan secara merata. Jangan tebang pilih, kok alat peraga milik Nasdem dan PAN masih terpasang," tanyanya. (rrm)