Kabinda Tewas, Pengamat: Operasi Tempur Tumpas KKB Papua Layak Dilakukan

Kamis, 29 April 2021 | 05:52:56 WIB
Kepala Badan Intelejen Nasional Daerah (Kabinda) Papua, Brigjen I Gusti Putu Danny Nugraha Karya. (Foto: Istimewa)

Riauaktual.com - Kepala BIN Daerah (Kabinda) Papua Brigjen TNI I Gusti Putu Danny Nugraha Karya telah gugur dalam tugas. Dani meninggal saat meninjau pemulihan distrik Beoga dari serangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) dan ditembak oleh anggota kelompok tersebut.

Pengamat intelijen Ridlwan Habib, menilai, aksi penembakan terhadap Kabinda Papua merupakan salah satu bentuk ekspresi kemarahan KKB. Mengingat saat ini aparat penegak hukum Indonesia telah berhasil memulihkan distrik Beoga.

"Kelompok kriminal itu merasa marah karena Beoga berhasil dipulihkan oleh aparat penegak hukum. Mereka menyerang petugas agar situasi terus menerus mencekam," kata Ridlwan, di Jakarta, kemarin.

Menurutnya, KKB pimpinan Lekagak Telenggen beroperasi di wilayah kabupaten Puncak. Mereka menembak guru, membakar sekolah, menembak anak SMA dan membunuh tukang ojek.

"Operasi pemulihan situasi oleh BIN daerah Papua dan Satgas Nemangkawi berhasil dan rakyat Beoga mulai akan beraktivitas normal, KKB geram dan menyerang lagi," ungkapnya.

Kunjungan almarhum Brigjen Danny Nugraha menunjukkan sikap aktif BIN di Papua sehingga kepala BIN daerah (setingkat Kapolda) turun langsung ke daerah konflik. Yang bersangkutan selama ini merupakan prajurit parakomando yang berkemampuan intelijen tempur dan sangat paham bahwa untuk menang lawan KKB harus mendapatkan simpati penduduk setempat.

Dari beberapa foto dan video yang didapat, tampak Brigjen Danny juga sangat akrab dengan suku-suku di pedalaman Papua. "Beliau tipe komandan yang turun langsung ke lapangan," ujar Ridlwan

Alumni S2 Kajian Intelijen UI tersebut menilai ulah KKB Telenggen tak bisa dibiarkan. "Kelompok ini kecil, estimasi sekitar 25 orang, dapat dilumpuhkan jika satuan tempur TNI dikerahkan," tegasnya.

Tentunya satuan tempur itu dalam wadah Satgas Menangkawi yang merupakan operasi penegakan hukum. "Kita tidak dalam status berperang dengan KKB, mereka itu gerombolan kriminal bersenjata, bukan institusi militer resmi , pengacau saja," kata Ridlwan.

Direktur The Indonesia Intelligence Institute itu berharap segera ada operasi terbatas untuk menyelesaikan gangguan keamanan di Beoga. "Semoga gugurnya Bang Danny menjadi yang terakhir di Papua dan rakyat Papua kembali bisa beraktivitas dengan normal tanpa gangguan KKB," tutupnya.


 

Sumber: BeritaSatu.com

Terkini

Terpopuler