Riauaktual.com - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto memang calon kuat di Pilpres 2024. Namun, jalan Ketua Umum Partai Gerindra itu untuk menang di Pilpres tidak mudah. Sebab, saat ini muncul banyak calon potensial.
Agar bisa menang, pengamat politik Ray Rangkuti menyarankan Prabowo menggandeng kandidat yang punya popularitas dan basis pemilih kuat. Seperti, Gubernur DKI Jakarta Anies Anies Baswedan, Menteri BUMN Erick Thohir, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, atau Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (Emil).
Ray menerangkan, Prabowo adalah satu-satunya capres dari partai politik yang jika disandingkan dengan siapa pun dari nama-nama tadi, akan selalu untung dan tak menimbulkan masalah. Sehingga berpeluang besar meraih kemenangan.
“Disandingkan dengan Anies Baswedan, oke. Disandingkan dengan Erick Thohir, oke. Disandingkan dengan Ganjar Pranowo, Ridwan Kamil, juga oke. Nggak ada masalah, baik secara politik maupun psikologis,” kata Ray, usai diskusi politik di Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, Selasa (22/2) kemarin dilansir dari RM.id.
Namun, kata dia, Prabowo akan terganjal masalah jika disandingkan dengan PDIP. Sebab, tidak semua pemilih PDIP itu mau memilih Prabowo. Begitu juga sebaliknya. “Ini karena ada semacam residu dari Pilpres 2019,” ujarnya.
Melihat hasil lembaga survei yang menunjukkan elektabilitas Prabowo hanya ada di angka 20 sampai 23 persen, Ray menyarankan, Capres pada 2014 dan 2019 itu mencari figur pasangan yang memiliki basis pemilih yang kuat. “Figur itu tidak harus dari partai politik. Sebab dalam pilpres, yang dilihat itu sosok figur bukan partainya,” terang Ray.
Selain itu, merujuk hasil survei, lanjut Ray, popularitas Prabowo saat ini tidak baik saat Pilpres 2019. Karena itu, harus dikuatkan juga dengan sosok figur calon kepala daerah, khususnya DKI Jakarta, yang diusung pada Pilkada serentak 2024. “Dua varian ini (capres dan cagub) akan dapat mengakumulasi suara yang bagus Gerindra di 2024,” tegasnya.