Lima Hal Penting Harus Diperhatikan Sebelum Berutang

Selasa, 15 Maret 2022 | 07:16:08 WIB
Utang. ©Shutterstock

Riauaktual.com - Tak dipungkiri lagi, semua orang pasti ingin punya kondisi keuangan yang stabil dan berkecukupan. Namun, mimpi ini tidak mudah untuk dicapai. Sebagian orang, memutuskan untuk berutang guna memenuhi keperluan mendadak yang penting. Tak hanya itu, utang juga dilakukan untuk tambahan modal usaha dan lain sebagainya.

Berutang memang tidak salah dan sah saja. Namun, alangkah baiknya pengajuan utang ini direncanakan dengan sebaik mungkin. Jangan sampai utang dimiliki justru menjadi masalah yang berkepanjangan di dalam keuangan.

Kemampuan dalam mencicil utang merupakan salah satu poin penting yang harus diperhatikan sejak awal. Rasio utang yang terlalu besar tentu akan menimbulkan masalah dalam keuangan.

Bukan hanya sulit mencicil saja, ini bahkan berpotensi mengakibatkan gagal bayar. Sebab, ketika punya utang, seseorang harus tetap harus memenuhi berbagai pengeluaran rutin lainnya yang tak bisa diabaikan dari anggaran.

Sebelum memutuskan untuk mengambil utang, pertimbangkan dulu 5 hal penting ini seperti ditulis Cermati:

1. Utang Tak Lebih dari 35 Persen Pemasukan

Berapapun jumlah penghasilan setiap bulannya, idealnya nilai cicilan utang tidak lebih dari 35 persen dari jumlah penghasilan tersebut. Hal ini berkaitan dengan kemampuan bayar, termasuk kemampuan keuangan untuk memenuhi berbagai kebutuhan hidup dengan baik.

Saat terpaksa memiliki utang, pastikan nilai cicilan per bulannya maksimal 35 persen dari penghasilan yang didapatkan. Jika lebih dari itu, tentu akan sangat berisiko. Porsi pengeluaran untuk cicilan yang terlalu besar seperti ini, akan membuat keuangan tidak lagi seimbang. Hal ini bahkan bisa saja mengurangi kualitas hidup secara keseluruhan.

2. Simulasi

Simulasi sangat penting dilakukan, terutama jika sudah memiliki utang dan berencana untuk menambahnya. Saat memiliki sejumlah cicilan, sangat mungkin Andajuga akan disetujui untuk mengambil jenis cicilan yang baru. Hal ini tidak salah, tentunya jika kemampuan keuangan memadai untuk melunasinya, terutama untuk mencicilnya setiap bulan.

Pastikan Anda selalu melakukan simulasi kredit, sebelum mengajukan cicilan apapun. Hal ini akan memungkinkan Anda mendapatkan gambaran tentang besaran cicilan yang ideal dan mampu ditanggung oleh keuangan.

Cara yang satu ini berlaku untuk semua jenis pinjaman, apalagi jika Anda memiliki beberapa jenis pinjaman yang berbeda sekaligus. Jika tidak bisa melakukan simulasi secara mandiri, mintalah bantuan pada pihak bank atau lembaga keuangan yang kamu tuju.

3. Tenor Pinjaman

Jumlah uang muka dan juga pemilihan tenor pinjaman tentu akan menentukan besaran cicilan yang harus dibayarkan. Semakin besar uang muka, maka akan semakin kecil nilai utang. 

Hal ini juga memungkinkan Anda melakukan pelunasan dengan lebih cepat. Sebaliknya, semakin kecil nilai uang muka, maka kemungkinan Anda harus mengambil tenor yang panjang, agar cicilan tidak terlalu besar. 

Pertimbangkan terkait uang muka dan tenor pinjaman tersebut dengan baik. Keduanya akan membantu Anda mendapatkan nilai cicilan yang tepat dan sesuai dengan kemampuan keuangan. Selain itu, jadikan juga besaran bunga pinjaman sebagai pertimbangan lainnya dalam menentukan besaran cicilan tersebut. 

4. Jangan Wariskan Utang

Mewariskan utang kepada keluarga tentu bukan tindakan yang terpuji, sebab hal ini akan merepotkan semua keluarga. Untuk menghindari kondisi tersebut, pastikan Anda sudah memiliki layanan asuransi jiwa terlebih dahulu, sebelum mengajukan pinjaman utang. 

Hal ini penting, untuk melindungi keluarga, jika sewaktu-waktu kamu mengalami resiko. Uang pertanggungan dari asuransi ini kelak bisa dimanfaatkan oleh mereka untuk melanjutkan hidup dengan baik, termasuk melunasi utang. 

Pada umumnya, produk-produk pinjaman dari bank sudah menyertakan layanan asuransi jiwa bagi pemohonnya. 

5. Dana Darurat

Bagi yang belum memiliki dana darurat dalam jumlah ideal, sebaiknya tidak berutang. Dana darurat merupakan dana khusus yang dibentuk untuk menghadapi kondisi-kondisi darurat di dalam keuangan. 

Idealnya nilai dana darurat ini minimal 3 kali jumlah pengeluaran bulanan untuk lajang, atau 6 kali jumlah pengeluaran bulanan untuk yang memiliki tanggungan. Jangan mengajukan utang apapun, jika belum memenuhi jumlah ideal dana darurat tersebut.

 

 

 

Sumber: Merdeka.com

Terkini

Terpopuler