Wako : Tak Ada Kendala Pembebasan Lahan PLTU Tenayan Raya

Kamis, 25 Juni 2015 | 11:23:06 WIB
walikota pekanbaru firdaus Mt

PEKANBARU (RA)- Persoalan pembebasan lahan pembangunan jaringan transmisi PLTU Tenayanraya 2x110 MW yang diberitakan beberapa media belakangan dibantah Walikota Pekanbaru Dr Firdaus MT. Firdaus menegaskan bahwa sesuai targetnya PLTU Tenayan yang berkapasitas 2x110 MW ini akan tetap siap beroperasi tahun 2015 ini.

"Pembebasan lahan itu saya rasa tidak ada kendala," kata Walikota seraya menegaskan bahwa pembebasan lahan untuk pembangunan jaringan transmisi tersebut hampir tuntas dilaksanakan.

Firdaus menyebutkan, pertengahan tahun ini satu mesin pembangkit PLN direncanakan akan beroeprasi, dan pembangkit yang satunya alagi akan beroperasi akhir tahun.

Seperti diketahui, General Manager PLN Wilayah Riau Kepulauan Riau (WRKR) Feby Joko mengatakan, jika sekiranya ada masalah soal lahan terhadap pengerjaan tersebut, bisa saja dipindahkan. Namun sejauh ini untuk progresnya sudah berjalan mencapai angka 94 persen.

"Memang masih ada beberapa kendala, khususnya di masalah pembebasan lahan jalur transmisi untuk evakuasi daya. Mudahan-mudahan target jelang akhir tahun Desember 2015 siap dan sudah bisa beroperasi," kata Joko saat menghadiri hearing yang digelar Komisi D DPRD Riau bersama PLN WRKR awal pekan kemarin.

Untuk itu dikesempatan hearing bersama PLN tersebut, Ketua Komisi D DPRD Riau Erizal Muluk, dengan kondisi sekarang meminta kepada PLN untuk bekerja ekstra keras untuk persoalan penyelesaian lahan tersebut. Sehingga pembangunan PLTU 2x110 MW yang menjadi jualannya Pemerintah Kota Pekanbaru bisa terlaksanan sesuai target.

Mantan Wakil Walikota Pekanabaru ini menyayangkan ada masyarakat yang enggan membebaskan lahannya untuk pembebasan lahan untuk tower transmisi PLTU Tenayan, padahal ini disebutkan untuk masyarakat banyak. Harusnya kata Erizal, persoalan ini bisa cepat selesai, tapi dengan kondisi masyarakat masih enggan membuat pekerjaan menjadi terhambat.

"Masyarakat kita kadang tidak fair, dan ada yang menjual dengan harga yang tidak masuk akal. Ini kan masalah. Seharusnya apa yang menjadi titik perencanaan PLN itu, siapapun dan di mana pun masyarakat itu, kalau hanya menyerahkan lahannya sedikit untuk pengerjaan itu kan masyarakat tidak akan rugi. Soal tegangan yang bakal melintas itu ditegaskan PLN tadi tidak ada masalah dan disebutkan sudah standar WHO kaitannya dengan kesehatan terhadap radiasi dan juga soal keselamatannya sudah SNI," kata Erizal mengkahiri. (yan)

Terkini

Terpopuler