Riauaktual.com - Penggunaan Artificial Intelligence (AI) kini semakin sering disalahgunakan untuk menyebarkan hoaks, termasuk yang melibatkan tokoh publik seperti Presiden Jokowi.
Beberapa video dan rekaman suara yang beredar telah mengalami penyuntingan menggunakan teknologi AI.
Salah satu contoh adalah video palsu yang menampilkan Presiden Jokowi berpidato dalam bahasa Mandarin, yang kemudian dikonfirmasi telah melalui proses penyuntingan AI.
Kasus serupa juga terjadi pada rekaman suara Forkompinda Batubara yang mendukung Capres tertentu, yang akhirnya diidentifikasi sebagai hasil manipulasi AI dan telah ditindaklanjuti oleh Mabes Polri.
Satreskrim Polresta Pekanbaru mengingatkan masyarakat untuk selalu waspada terhadap informasi hoaks yang kini semakin canggih dengan memanfaatkan kecerdasan buatan.
Meskipun belum ada laporan di Kota Pekanbaru, mereka menekankan pentingnya kewaspadaan dan tidak cepat mempercayai informasi yang beredar.
"Kami berharap agar masyarakat dapat menganalisis informasi dengan bijak, terutama dalam menjaga situasi Kamtibmas yang aman dan kondusif. Penyebaran hoax juga dapat berujung pada tindakan hukum," ujar Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru, Kompol Bery Juana Putra, Jumat (26/1/2024).
Polresta Pekanbaru terus melakukan edukasi kepada masyarakat, baik melalui pertemuan langsung dengan jajaran polsek dan Bhabinkamtibmas, maupun sosialisasi waspada hoax melalui media mainstream, media sosial, dan grup WhatsApp.
"Komitmen kami adalah menjaga Kamtibmas tetap kondusif, terutama menjelang dan selama pelaksanaan Pemilu. Kami harap masyarakat dapat lebih memahami dan menganalisis informasi hoaks sebelum menyebarkannya," tutup Bery.