PEKANBARU (RA) - Program makan siang bergizi gratis di sekolah, yang merupakan salah satu janji kampanye Presiden Prabowo, telah mulai dilaksanakan.
Namun, kebijakan ini membawa dampak tak terduga bagi penjaga kantin di beberapa sekolah, termasuk salah satu sekolah dasar di Pekanbaru.
Penjual makanan di kantin mulai mengeluhkan penurunan omzet hingga 50% akibat berkurangnya minat siswa untuk jajan.
Program ini menyediakan makanan bergizi gratis kepada siswa setiap hari dengan beragam menu yang telah dirancang demi mendukung kesehatan anak-anak sekolah.
Namun, kehadiran makanan gratis ini membuat siswa lebih memilih untuk mengonsumsinya dibanding membeli jajanan di kantin.
“Kalau keluar main, mereka nggak jajan lagi. Pendapatan kami separohlah berkurangnya,” ujar Fitmayarni, penjaga kantin di salah satu sekolah dasar, Kamis (16/1/2025).
Sebelum program ini diterapkan, dagangan di kantin selalu habis, bahkan kadang tidak mencukupi permintaan siswa. Kini, banyak makanan yang tidak terjual dan hanya bersisa.
Hal ini menyebabkan kerugian yang cukup besar bagi para penjaga kantin yang selama ini menggantungkan penghasilan mereka dari penjualan makanan kepada siswa.
Untuk mengatasi dampak negatif ini, pihak kantin telah mengajukan usulan kepada kepala sekolah agar program makan gratis disesuaikan jadwalnya.
Mereka mengusulkan agar makanan gratis dibagikan 10 menit setelah jam istirahat dimulai, sehingga siswa tetap memiliki waktu untuk membeli jajanan di kantin terlebih dahulu.
“Ya, dua kali seminggu ajalah (ada makan gratisnya),” harap Fitmayarni, yang menginginkan program ini tidak dilakukan setiap hari demi menjaga kelangsungan usaha kantin.