Makan Malam Sebelum Jam 8 Terbukti Turunkan Tekanan Darah dan Kadar Kolesterol

Makan Malam Sebelum Jam 8 Terbukti Turunkan Tekanan Darah dan Kadar Kolesterol
Ilustrasi makan malam. Foto: iStock

RIAUAKTUAL (RA) - Pernah nggak sih kamu bertanya-tanya, sebenarnya kapan waktu terbaik untuk makan malam? Ada yang bilang sebelum pukul 7 malam, ada juga yang menyarankan 2-3 jam sebelum tidur.

Tapi, nggak sedikit juga orang yang memilih tidak makan malam karena takut berat badannya naik, terutama buat mereka yang sedang menjalani program diet.

Ternyata, waktu makan bukan sekadar soal mengisi perut. Jadwal makan malam punya peran penting dalam menjaga kesehatan, terutama dalam menjaga kesehatan jantung. Menurut sebuah penelitian, menyelaraskan waktu makan dengan jam biologis atau ritme alami tubuh, sangatlah penting, karena dapat membantu menurunkan risiko penyakit jantung.

Hal tersebut juga diungkapkan oleh Dosen Fakultas Kedokteran (FK) IPB University, dr Agil Wahyu Wicaksono MBiomed. Menurut dia, makan terlalu malam, terutama saat tubuh bersiap untuk beristirahat, berkaitan dengan meningkatnya risiko obesitas, tekanan darah tinggi, resistensi insulin, dan gangguan metabolisme lainnya. Jika kebiasaan ini dilakukan terus-menerus, dampaknya bisa mengarah pada penyakit kardiovaskular.

"Sebaliknya, makan lebih awal, terutama sarapan sehat di pagi hari dan makan malam sebelum pukul 8 malam, terbukti memperbaiki proses metabolik, serta menurunkan tekanan darah dan kadar kolesterol," kata Agil dikutip dari KUMPARAN.

Agil juga mengungkapkan hasil studi besar NutriNet-Santé, yang menyebutkan bahwa orang yang pertama kali makan setelah pukul 9 pagi dan terakhir makan malam setelah pukul 9 malam, memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit jantung dan stroke. Menariknya, memperpanjang durasi “puasa” di malam hari justru terbukti dapat mengurangi risiko stroke.

Tak hanya soal makan malam, kebiasaan sarapan juga ternyata sangat berpengaruh pada kesehatan jantung. Sebuah tinjauan sistematis yang melibatkan hampir 200.000 orang dari Amerika Serikat dan Jepang menunjukkan bahwa melewatkan sarapan dapat meningkatkan risiko penyakit jantung hingga 21 persen, serta meningkatkan risiko kematian dari berbagai penyebab sebesar 32 persen.

"Tidak sarapan dapat memicu kenaikan berat badan, gangguan tekanan darah, serta masalah metabolik yang memicu penyakit jantung. Ketidakteraturan makan, terutama jika mengganggu ritme sirkadian tubuh, juga dapat memperburuk kondisi metabolik secara keseluruhan," katanya.

American Heart Association menyatakan bahwa makan terlalu dekat dengan waktu tidur, yaitu kurang dari dua jam sebelumnya, berisiko menyebabkan obesitas dan sindrom metabolik. Bahkanm hasil studi menunjukkan bahwa konsumsi kalori dalam jumlah besar di pagi hari lebih sehat dibandingkan makan besar di malam hari.

"Pola ini meningkatkan sensitivitas insulin, menurunkan kadar gula darah dan trigliserida, serta mengurangi peradangan. Bahkan, membatasi waktu makan hingga pukul 6 sore dapat membantu menurunkan berat badan dan biomarker peradangan dalam tubuh,” katanya.

Bagi pekerja malam atau mereka yang memiliki jam tidur tidak teratur, studi menunjukkan bahwa menghindari makan berat saat begadang dapat membantu mencegah peningkatan tekanan darah, stres pada sistem saraf jantung, serta risiko pembekuan darah. Ini membuktikan bahwa makan sesuai ritme alami tubuh tetap penting, meski aktivitas sehari-hari tidak selalu normal.

“Strategi pola makan seperti early time-restricted eating (eTRE) dan metode intermittent fasting seperti alternate-day fasting (ADF) juga terbukti bermanfaat untuk menurunkan berat badan, tekanan darah, dan memperbaiki kadar lemak darah,” ungkapnya.

Secara keseluruhan, bukti ilmiah menegaskan bahwa waktu makan sama pentingnya dengan jenis makanan yang dikonsumsi dalam menjaga kesehatan jantung. Mengatur waktu makan agar selaras dengan ritme alami tubuh adalah langkah sederhana namun efektif untuk mencegah dan mengelola penyakit kardiovaskular.

Follow WhatsApp Channel RiauAktual untuk update berita terbaru setiap hari
Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index