PEKANBARU (RA) - Program beasiswa sawit yang dikelola Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) terus memberikan manfaat nyata bagi peningkatan kualitas SDM perkebunan di Provinsi Riau.
Sejak 2021 hingga 2025, jumlah penerima beasiswa dari Riau menunjukkan tren peningkatan signifikan dan didominasi oleh anak-anak petani sawit.
Plt Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Riau, Supriadi, menyampaikan bahwa program ini menjadi salah satu wujud nyata dukungan pemerintah pusat terhadap pembangunan sumber daya manusia di sektor sawit, khususnya bagi keluarga petani.
"Sebagian besar penerima beasiswa sawit di Riau merupakan anak-anak petani sawit. Ini menunjukkan bahwa program ini tepat sasaran, membantu masyarakat yang selama ini menggantungkan hidup dari kebun sawit agar memiliki kesempatan pendidikan yang lebih baik," ujar Supriadi, Selasa (9/12/2025).
Ia menjelaskan, program beasiswa sawit BPDP merupakan beasiswa penuh yang mencakup biaya kuliah, biaya hidup, hingga dukungan praktikum. Para penerima dapat memilih berbagai perguruan tinggi vokasi dan akademik yang bekerja sama dengan BPDP di seluruh Indonesia.
Berdasarkan data yang dihimpun Dinas Perkebunan Riau, total penerima beasiswa sawit di provinsi sejak 2021 hingga 2025, sebanyak 3.048 orang.
Rinciannya, 2021 sebanyak 192 penerima, 2022 sebanyak 261 penerima, 2023 sebanyak 451 penerima, 2024 sebanyak 799 penerima dan 2025 sebanyak 1.342 penerima
Kenaikan ini menunjukkan antusiasme yang semakin tinggi dari generasi muda Riau untuk terjun ke sektor perkebunan sawit secara profesional.
"Peningkatan jumlah penerima tiap tahun menegaskan bahwa minat generasi muda untuk belajar tentang perkebunan sawit semakin kuat. Kami terus mendorong sosialisasi agar lebih banyak anak petani memanfaatkan peluang ini," jelas Supriadi.
Supriadi menambahkan, pemerintah provinsi terus mengawal program ini agar semakin banyak anak-anak petani yang memperoleh kesempatan pendidikan tinggi berkualitas.
"Masa depan industri sawit sangat bergantung pada kualitas SDM. Karena itu, kami komit untuk memastikan generasi muda Riau siap menghadapi tantangan industri di masa depan," tegasnya.
Dengan jumlah penerima yang melonjak hingga lebih dari 1.300 orang pada tahun 2025, Disbun Riau berharap semakin banyak inovator muda lahir dari program ini dan mampu berkontribusi dalam meningkatkan produktivitas serta keberlanjutan perkebunan kelapa sawit di Riau.
"BPDP telah membuka pintu besar bagi anak-anak petani. Tugas kita adalah memastikan peluang ini terus dimanfaatkan dan memberikan dampak nyata bagi kesejahteraan keluarga petani sawit di Riau," tutup Supriadi.
