EKONOMI (RA) - JAKARTA, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti meminta agar akses ekspor dari wilayah timur Indonesia dibuka. Pembukaan akses ini diyakini akan mendongkrak kemajuan sektor maritim.
”Keterbukaan wilayah timur Indonesia itu sangat penting. Jangan selalu tergantung ke barat atau tengah (Indonesia bagian barat dan Indonesia bagian tengah),” katanya dalam seminar nasional Road to Hari Pers Nasional (HPN) 2017 Maluku yang bertema ”Peran Pers dan Revitalisasi Kekuatan Maritim di Provinsi Maluku” di Hotel Borobudur, Jakarta, kemarin.
Susi mengatakan, tanpa konektivitas ke luar dan tetap bergantung ke Jakarta ataupun Makassar maka tidak akan mengubah kondisi Indonesia bagian timur.
Menurutnya, perlu dibuka akses ke beberapa negara tetangga yang memiliki jarak lebih dekat. ”Kalau kita tutup, timur tidak akan tumbuh. Apa pun yang dibikin di Ambon kalau tidak ada pintu keluar akan tetap begitu saja,” ujarnya.
Menurutnya, kondisi Indonesia bagian timur yang saat ini tidak mempunyai akses keluar membuat ekonomi tidak berkembang dan segalanya menjadi sulit.
Hal ini dapat dilihat dari harga makanan yang sangat mahal seperti harga ayam mencapai Rp150.000. Mahalnya harga bahan pangan tersebut karena Papua ataupun Maluku harus mendapatkan pasokan dari Jakarta, Surabaya, ataupun Makassar.
Di mana harus melalui jalur yang cukup panjang. Menurutnya, jika dibuka jalur langsung keluar maka akan mendapatkan harga yang lebih murah. Dia mencontohkan untuk biaya kontainer dari Saumlaki Maluku ke Darwin, Australia hanya USD600, sedangkan jika harus ke Jakarta berbiaya Rp65 juta.
”Dari Darwin mungkin ayam hanya USD2. Ongkosnya USD1,2 jatuhnya USD3-4. Masih murah dibanding Rp150.000,” pungkasnya. Maka itu, dia pun meminta agar Garuda Indonesia membuka rute penerbangan Maluku- Darwin. Dia meminta paling lambat Desember ini harus sudah bisa terealisasi.
Dengan dibukanya transportasi maka akan membuka peluang investasi dan pembangunan. Ikan-ikan segar dari Maluku, misalnya, dapat langsung diekspor ke Darwin. Menurutnya, potensi ekonomi dari ekspor ikan segar akan lebih besar dibandingkan ikan kaleng. ”Tuna bisa terbang langsung. Ikan yang segar paling tinggi.
Bisa ekspor langsung hanya satu jam ke Darwin dari Saumlaki,” tuturnya. Direktur Garuda Indonesia Arief Wibowo mengaku tengah mempertimbangkan pembukaan rute Maluku- Australia. Hal ini sebagai dukungan Garuda Indonesia untuk memajukan wilayah Indonesia bagian timur.
Salah satunya Maluku dari sektor perikanan dan pariwisata. ”Apalagi kita akan kedatangan pesawat baru, jadi tengah kita pertimbangan penerbangan Maluku-Darwin,” ujarnya.
Namun begitu, dia meminta Pemda Maluku untuk terlibat aktif juga. Tentunya dukungan tersebut berupa baiknya infrastruktur, gencarnya promosi, dan harus ada acara. Wakil Gubernur Maluku Zeth Sahuburua berharap wilayahnya menjadi lumbung ikan nasional.
Dia mengatakan kontribusi produksi ikan dari Maluku setidaknya menyumbang 30 persen pasokan ikan nasional yang mencapai 9 juta ton per tahun.(okezone.com)
Follow WhatsApp Channel RiauAktual untuk update berita terbaru setiap hari
