Riauaktual.com - ADA banyak sebab yang membuat anak selalu tergantung dengan orangtua atau pengasuhnya. Tapi, kebanyakan anak jadi tidak mandiri karena pola asuh orangtua yang keliru.
Anak jadi manja dan ketergantungan bukan karena mereka tidak mampu mengerjakan segala sesuatunya sendiri. Namun, terlalu banyak ‘maklum’ dari orang dewasa di sekitar mereka yang membuat anak jadi malas berusaha. Seperti dilansir Popsugar, Minggu (20/8/2017), berikut kesalahan-kesalahan orangtua yang menyebabkan anak tidak mandiri.
“Wajar, Namanya juga Anak Bungsu.”
Hanya karena dia anak bungsu, berarti boleh tidak disipilin, itu salah. Anak harus tumbuh dan berkembang sesuai usianya. Ketika usia empat tahun anak sudah harus bisa makan sendiri. Maka tak boleh lagi orangtua dan pengasuh menyuapi anak. Tidak ada pengecualian untuk anak bungsu sekalipun. Latih anak untuk bisa makan sendiri sesuai usia mereka. Tak peduli meski makannya masih berantakan.
Membiarkan anak bicara kasar
Jika anak menganggap Anda bodoh, tidak hormat kepada orangtuanya di depan orang dewasa atau teman mereka, menuntut hal-hal tanpa mengucapkan tolong atau terima kasih, dan Anda tidak melakukan apa pun untuk menghentikannya, perilaku manja ini menjadi salah satu sebabnya. Bila orangtua membiarkan anak berbicara dengan cara yang Anda tidak sopan, itu pertanda lain bahwa anak adalah anak nakal.
Tidak memerhatikan perilaku anak dari usia dini
Bahkan ketika anak masih bayi, Anda harus selalu memerhatikan bagaimana perilaku yang diharapkan ketika anak dewasa. Membiarkan anak kecil melakukan kesalahan seperti tidak membereskan mainan, itu sama saja membiarkan mereka sampai tua seperti itu.
Membiarkannya di depan orang lain berbuat salah
Anak-anak seringkali bertingkah menyebalkan di depan orang banyak, misalnya di depan kerabat orangtua. Saat makan bersama mereka mengambil makanan semaunya, tidak mencuci tangan, bahkan marah-marah karena makanan yang tersedia tidak disukai. Dari contoh ini, apabila orangtua membiarkan, maka anak tidak tahu bahwa perbuatan itu salah. Dia akan melakukannya berkali-kali lagi. Dia tidak tahu dimana tempat melepaskan frustasi.
