Riauaktual.com - Aplikasi baru bernama Sarahah belakangan ini populer karena dikenal sebagai penyampai pesan kejujuran. Saat ini jumlah penggunanya diperkirakan telah mencapai 18 juta orang serta banyak diunduh di iOS dan Google.
Sayangnya, berdasarkan laporan seorang analis keamanan, aplikasi Sarahah diketahui telah mencuri data kontak penggunanya.
Sebagaimana dikutip dari The Intercept, Rabu (30/8/2017), Zachary Julian, seorang analis keamanan di Bishop Fox, menemukan informasi pribadi yang ada di aplikasi Sarahah dari ponsel Android-nya.
Itu diketahui setelah Julian memasangkan sebuah perangkat lunak pemantau yang disebut sebagai Burp Suite. Platform itu dikatakan dapat memotong lalu lintas internet yang masuk dan keluar dari sebuah perangkat.
Saat membuka aplikasi Sarahah di perangkat miliknya, Burp Suite menemukan bahwa aplikasi tersebut sedang mengunggah data pribadinya.
"Begitu Anda login ke aplikasi, Sarahah mentransmisikan semua e-mail dan kontak telefon Anda yang tersimpan pada sistem operasi Android," kata Julian.
Mengetahui adanya laporan tersebut, pencipta aplikasi, Zain al-Abidin Tawfiq menuliskan tweet bahwa fungsi kontak akan dihapus di masa mendatang. Ia mengatakan bahwa fitur tersebut sebenarnya merupakan peninggalan temannya yang telah berhenti bekerja sama.
Meski demikian, apa yang terjadi pada aplikasi Sarahah dianggap wajar oleh pendiri perusahaan Red Mesa, Drew Porter. Menurutnya, pengguna tak harus mengkhawatirkan data di ponselnya. Mereka seharusnya mengkhawatirkan penyalahgunaan data tersebut.
"Anda tak harus khawatir data di smartphone, yang harus Anda khawatirkan adalah seseorang di luar sana yang memiliki kontrol untuk menyalahgunakannya," ungkap Porter.
