Riauaktual.com - Atika Mandasari (28) seorang karyawati kafe di Lampung Utara, tewas setelah semalaman pergi bersama Kapolsek Pugung Tampak Pesisir Barat, AKP AR, kejadian itu terjadi Minggu, 21 Januari 2018 lalu.

Pihak keluarga merasa curiga terhadap kondisi Atika yang diantar oleh AR saat itu. Warga Kota Alam, Kotabumi Selatan, Kotabumi, Lampung itu akhirnya memutuskan membawa Atika ke RSUD Ryacudu, Kotabumi, Lampung oleh pihak keluarga.

Tidak lama kemudian, Atika dinyatakan meninggal setelah sebelumnya muntah cairan hitam, mulut berbusa dan ada benjolan dan luka memar di kepala. Dari hasil pemeriksaan korban meninggal akibat overdosis narkoba.

Baca: Tenggak Intisari Campur Obat Kuat, Nurul Tewas di Ruang Tamu

Sebelumnya, AR mengantarkan Atika pulang kerumahnya, tidak lama kemudian, AR kemudian pamit pergi lagi. Pihak keluarga mengakui, antara AR dan Atika memang ada hubungan khusus, oleh sebab itu pihak keluarga mengizinkan Atika untuk pergi liburan bersama AR.

Ayah korban, Ahmad Rifai (50) berharap dirinya mendapat kejelasan tentang penyebab kematian korban dari AR. “Kami ingin kejelasan dan Kapolsek bertanggung jawab,” katanya.

Keluarga menduga, Kapolsek AR mengetahui penyebab kematian janda anak satu itu.

Usai kematian Atika, pihak keluarga kemudian melaporkan AKP AR ke Propam. Keluarga korban meminta perwira polisi itu diperiksa.

Kabid Propam Polda Lampung Kombes Pol Hendra Supriatna membenarkan bahwa AKP AR sudah diamankan, kini sedang menjalani pemeriksaan. Propam masih memeriksa AKP AR untuk mengetahui penyebab kematian Atika. Hendra menilai, AR melanggar kode etik karena berada di luar wilayah kedinasannya.

”Jadi yang bersangkutan itu telah melanggar wilayah kedinasan, dan akan mendapatkan hukuman disiplin oleh polda, kami juga akan dalami dugaan hubungan antara AKP AR dengan wanita karyawan cafe tersebut. ” kata Hendra kepada wartawan, Senin, 29 Januari 2018.

Sumber : kriminologi.id