Riauaktual.com - Pemerintah Kota (Kota) Pekanbaru menyiapkan sejumlah prosedur belajar tatap muka. Saat ini sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait tengah mempersiapkan proses tersebut.
Sementara di sisi lain, Komisi III DPRD Pekanbaru meminta rencana belajar tatap muka itu, untuk dikaji lebih dalam atau dikaji ulang. Alasannya, karena masih banyak hal yang harus dipertimbangkan
"Kita (DPRD) minta Pemko Pekanbaru mengkaji ulang dan wacana ini benar-benar di mantapkan, karena hal yang paling pertama adalah menyangkut kesehatan para murid. Keputusan itu membutuhlan kajian luar biasa mendalam sebelum belajar tatap muka dimulai," kata Anggota Komisi III, Suherman, Senin (31/08/2020).
Selain itu, faktor menerapkan kedisplinan pada anak-anak bakal menjadi sebuah persoalan tersendiri. Menurutnya, anak-anak masih rentan melanggar disiplin protokol kesehatan.
"Logikanya saja kalau orang tua atau orang dewasa saja terkadang tidak bisa (disiplin). Apalagi anak-anak. Menurut saya, faktor kesehatan lebih utama," kata Politisi Hanura ini.
Kalaupun harus dilakukan tatap muka, kata Suherman protokol kesehatan harus dijaga dengan ketat, dan diperlukan adanya satu orang yang berperan sebagai pengawas protokol kesehatan.
"Kita juga minta Pemko Pekanbaru bekerjasama dengan Komisi Perlindungan Anak, karena virus ini tidak nampak dan kalau ada korban pemerintah tidak disalahkan," jelasnya.
Namun disamping itu semua, Politisi senior ini juga mengaku sudah banyak mendapatkan laporan bahwa para peserta didik sudah jenuh belajar dirumah, selain itu ada juga anak-anak yang terpaksa harus berhenti bersekolah karena harus membantu orang tuanya untuk mencari nafkah.
"Ini tentunya menjadi dilema tersendiri bagi kita semua. Sebelum ini dilaksanakan kita duduk bersama dulu dengan Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, pemanggilan Disdik sendiri direncanakan pekan depan," tandasnya. (DON)
