Zulfahmi: Kita Sangat Terbantu Dengan Razia Aparat Ini

Ahad, 24 April 2016 | 21:01:06 WIB
Kasatpol PP Pekanbaru Zulfahmi Adrian

PEKANBARU (RA) - Alasan  jumlah personil yang terbatas, Satpol PP Kota Pekanbaru kewalahan dalam mengawasi berbagai tempat usaha yang tidak sesuai dengan izin yang diberikan Pemerintah Kota Pekanbaru.

"Memang jumlah personil kita jauh dari kata maksimal jika dibandingkan wilayah yang harus diawasi. Sehingga menyebabkan belum maksimalnya pengawasan kita diberbagai tempat usaha yang ada di Pekanbaru," ujar Kepala Badan Satpol PP Pekanbaru, Zulfhami Adrian.

Dengan kurangnya personil ini, Zulfahmi  berharap akan partisipasi  aktif dari masyarakat untuk melapor kepada Satpol PP bila menemui adanya panti pijat yang dicurigai sebagai tempat mesum, tempat permainan judi atau berbagai penyakit masyarakat lainnya.

"Pekanbaru ini luas, personil kita minim. Tentunya kita butuh laporan langsung dari masyarakat, karena tidak semua bisa kita awasi," ungkapnya.

Ketika ditanya terkiat dengan adanya penggerebekan tempat mesum yang berkedok tempat panti pijat di Kecamatan Payung Sekaki dan Nangka Jumat malam Sabtu kemarin oleh aparat kepolisian, dikatakan Zulfhami, pihaknya sangat terbantu.

"Kita sangat terbantulah karena itu kita juga komit untuk terus menjalin komunikasi dan koordinasi yang baik dengan aparat kepolisian," tutupnya.

Sebagaimana diketahui, Jumat, 22 April 2016 malam, pihak kepolisian berhasil menertibkan sebanyak 60 orang yang diamankan, 42 orang adalah kaum wanita dan 16 orang lainnya pria dari enam lokasi tempat hiburan dan panti pijat di sekitaran pertokoan Nangka Sari jalan Tuanku Tambusai, Pekanbaru.

Sebagian dari mereka diangkut oleh aparat gabungan Polda Riau ke mapolda Riau karena tidak mengantongi identitas resmi. Bahkan, puluhan diantara mereka didapati sedang berada di dalam ruangan dengan berpakaian minim, bahkan ada yang sedang tidak berpakaian saat digrebek aparat.

"Operasi Bina Kesuma Siak 2016 ini akan terus dilaksanakan hingga tanggal 30 April 2016 mendatang. Operasi ini dilakukan sebagai bentuk pengawasan terhadap aktivitas penyakit masyarakat dan tindak premanisme," kata Wadansatgas III, Dit Reskrimum Polda Riau, Kopol Yohanies.(yan)

Terkini

Terpopuler