Sepanjang 2025, Karhutla Hanguskan 1.947 Hektar Lahan di Riau

Jumat, 31 Oktober 2025 | 19:56:18 WIB
Petugas berjibaku padamkan api kerhutla di Riau.

PEKANBARU (RA) - Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) masih menjadi ancaman serius di Provinsi Riau sepanjang tahun 2025.

Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadam Kebakaran (BPBD-PK) Provinsi Riau, total luas lahan yang terbakar sejak awal tahun hingga akhir Oktober mencapai 1.947,18 hektar.

Kepala Bidang Kedaruratan BPBD dan Pemadam Kebakaran Provinsi Riau, Jim Gafur, menyebutkan bahwa sebaran kebakaran terjadi di seluruh kabupaten dan kota di Riau.

"Total ada 499 titik api yang terpantau sepanjang 2025. Seluruhnya tersebar di 12 kabupaten dan kota," ujarnya, Jumat (31/10).

Dari catatan BPBD, wilayah dengan luas kebakaran terbesar adalah Rokan Hilir mencapai 437,75 hektar, disusul Kampar seluas 319,90 hektar, dan Rokan Hulu dengan 235,3 hektar. Sementara kebakaran dengan luasan paling kecil terjadi di Kuantan Singingi, yakni 16,95 hektar.

Berikut rincian sebaran karhutla di Riau dari Januari sampai Oktober 2025:

Rokan Hulu: 235,3 hektar (23 titik api)
Rokan Hilir: 437,75 hektar (34 titik api)
Dumai: 107,83 hektar (29 titik api)
Bengkalis: 110,70 hektar (27 titik api)
Kepulauan Meranti: 205,20 hektar (8 titik api)
Siak: 106,37 hektar (72 titik api)
Pekanbaru: 69,38 hektar (88 titik api)
Kampar: 319,90 hektar (123 titik api)
Pelalawan: 135 hektar (26 titik api)
Indragiri Hulu: 86,30 hektar (23 titik api)
Indragiri Hilir: 116,50 hektar (25 titik api)
Kuantan Singingi: 16,95 hektar (21 titik api)

Jim menjelaskan, hingga saat ini tim gabungan masih terus melakukan pemadaman dan pendinginan di sejumlah lokasi.

"Khusus hari ini, lahan yang tengah dalam proses pemadaman dan pendinginan mencapai 9,57 hektar," jelasnya.

Ia menambahkan, medan yang sulit dijangkau menjadi salah satu kendala utama dalam proses pemadaman, sehingga tim darat dibantu dengan helikopter water bombing di beberapa titik prioritas.

"Kami terus berupaya agar tidak ada perluasan area terbakar dan meminimalisir munculnya titik api baru," tegas Jim.

BPBD Riau juga mengimbau masyarakat agar tidak melakukan aktivitas pembakaran lahan, terutama menjelang puncak musim kemarau.

"Kepedulian masyarakat sangat penting. Sekali api menyala, dampaknya luas, bukan hanya lingkungan, tapi juga kesehatan dan ekonomi warga," tutupnya.

Terkini

Terpopuler