PEKANBARU (RA) - Kisah rumah tangga penuh konflik dialami seorang perempuan bernama Irna yang akhirnya buka suara mengenai perjalanan pahit pernikahannya.
Ia mengungkap dugaan perselingkuhan suami, kebohongan berulang, hingga persoalan pekerjaan yang berdampak langsung pada kondisi ekonomi dan emosional keluarga.
Irna menuturkan bahwa dirinya dan suami sebelumnya merencanakan usaha kuliner bakmi. Ia telah menyiapkan konsep, logo, dan menu. Rencananya usaha itu dibuka pada Minggu mendatang.
"Namun sebelum usaha berjalan, suaminya tiba-tiba pergi diam-diam pada 21 September menggunakan mobil miliknya menuju Duri, yang diduga untuk menemui seorang perempuan yang sebelumnya sudah pernah dikaitkan dengannya," kata Irna saat dikonfirmasi Riauaktual.com, Jumat (14/11/2025).
Merasa curiga, Irna menyusul ke Duri dan mengikuti suaminya hingga ke kantor tempat pria itu bekerja.
Ia kemudian diarahkan untuk menyelesaikan persoalan di sebuah hotel. Namun, perempuan yang diduga sebagai orang ketiga tidak muncul.
Usaha bakmi mereka akhirnya resmi dibuka pada 28 September. Namun konflik belum mereda.
Irna menyebut bahwa perempuan tersebut sempat mengirim pesan dan memarahi suaminya karena merasa dibohongi.
"Perempuan itu menuding suami Irna meninggalkan rencana yang telah mereka buat bersama dan justru membuka usaha dengan istrinya," ungkapnya.
Drama rumah tangga itu kembali memuncak pada awal Oktober. Irna mengaku mengikuti suaminya yang kembali ke Duri menggunakan travel.
"Dalam insiden tersebut, saya sempat pingsan akibat tekanan emosional. Meski begitu, saya tetap memberi maaf kepada suaminya dan berusaha mempertahankan rumah tangga," ujarnya
Tak berhenti sampai di sana, Irna juga mengungkap bahwa suaminya ternyata ikut merintis usaha lain bersama perempuan tersebut.
Sementara itu, persoalan pekerjaan suaminya ikut memburuk. Pada akhir Januari, suaminya dinyatakan tidak lagi memegang posisi sebelumnya karena sering meninggalkan kantor untuk mengantar jemput perempuan itu.
"Suami saya diberi pilihan untuk mengundurkan diri atau menerima penurunan jabatan," ucapnya.
Setelah tidak lagi bekerja seperti biasa, suaminya berulang kali tidak pulang pada momen penting keluarga, termasuk hari pertama bulan puasa dan hari pertama Idulfitri.
"Saya hanya menerima kiriman uang tanpa kehadiran sang suami. Lebaran pertama menjadi momen yang paling berat bagi anak-anak mereka yang menangis karena ayah tidak pulang," ungkapnya lagi.
Baru pada hari kedua Lebaran suaminya menghubungi Irna dan mengaku stres serta tidak memiliki uang. Namun Irna kemudian mendapat kabar bahwa suaminya justru masih menjemput perempuan tersebut di tempat kerjanya.
"Meski terus dihantui rasa curiga, saya tetap meminta suaminya pulang dan tinggal bersama keluarga. Bagi saya, kehadiran suami jauh lebih penting daripada persoalan pekerjaan," katanya lagi.
Pada Mei, Irna kembali mencari pekerjaan tambahan untuk menutupi kebutuhan keluarga apabila suaminya menghentikan pekerjaannya.
Ia berharap kondisi rumah tangga dapat membaik, meski firasatnya mengenai perilaku suami semakin sulit ia tepis.
"Meski begitu, saya memilih tetap bertahan sambil mencari kekuatan untuk menghadapi kenyataan yang ada," kata Irna mengakhiri.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Warga Duri, Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis, Riau, dihebohkan dengan kejadian penggerebekan di media sosial.
Seorang istri sah dikabarkan memergoki suaminya sedang bersama wanita lain di sebuah lokasi yang belum diungkapkan secara rinci.
Peristiwa itu mencuat setelah video dan narasi kejadian beredar di beberapa akun hiburan lokal di media sosial.