Dampak Bencana Sumatera, Cabai di Siak Semakin 'Pedas'

Kamis, 04 Desember 2025 | 18:22:54 WIB
Pedangang cabai di Siak.

SIAK (RA) - Harga cabai di Kabupaten Siak kembali 'pedas'. Pasokan yang tersendat akibat bencana alam di Sumatera Barat dan Sumatera Utara membuat harga komoditas ini merangkak naik dalam beberapa hari terakhir.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kabupaten Siak, Tri Handro Pramono, mengatakan bahwa terputusnya jalur pasokan dari beberapa daerah pemasok utama berdampak langsung pada harga di pasar tradisional.

"Ya benar, untuk cabai merah dan rawit Sumbar alami kenaikan. Per 1 Desember 2025, harga cabai merah Rp130.000 per kg, sementara cabai rawit tembus Rp90.000 per kg," ujar Handro, Rabu (3/12/2025).

Menurutnya, pasokan dari daerah seperti Solok Selatan (Sumbar), Berastagi, dan Tapanuli Tengah (Sumut) terhambat akibat kerusakan jalur transportasi.

"Tentu membuat distribusi cabai mulai terganggu dan terjadi spekulasi harga oleh agen sehingga harga melonjak," jelasnya.

Meski begitu, harga cabai merah mulai menunjukkan penurunan bertahap. Setelah sempat menyentuh Rp150.000 per kg, harga kini turun menjadi Rp126.666 per kg berdasarkan rata-rata harga pasar tradisional per 2 Desember 2025.

"Rata-rata harga dari pasar tradisional di setiap kecamatan per 2 Desember 2025, tercatat cabai merah Rp126.666 per kg, cabai rawit Rp96.666 per kg. Untuk beras premium Rp15.300 per kg, dan beras medium Rp13.500 per kg," tambahnya.

Handro memastikan, secara keseluruhan stok pangan di Kabupaten Siak aman hingga akhir tahun, termasuk menyambut momen Natal dan Tahun Baru (Nataru).

Ia menuturkan bahwa ketersediaan komoditas pangan strategis berada dalam kondisi stabil dan akan pulih seiring membaiknya distribusi.

"Berdasarkan prognosa pangan 2025, selama kondisi berjalan normal tanpa bencana tambahan, ketersediaan pangan kita aman hingga akhir tahun. Harga-harga juga masih terkendali dengan fluktuasi wajar," tegasnya.

Sementara itu, harga komoditas lain seperti bawang merah, bawang putih, telur ayam, daging ayam, dan gula pasir terpantau stabil tanpa gejolak berarti.

Tags

Terkini

Terpopuler