RIAU (RA) - Sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kota Pekanbaru dilaporkan kehabisan stok BBM jenis Pertamax dan Pertamax Turbo.
Kondisi ini membuat warga kesulitan mendapatkan bahan bakar berkualitas dan terpaksa beralih ke Pertalite.
Putra, warga Kecamatan Marpoyan Damai, mengaku sudah hampir sepekan terakhir kesulitan memperoleh Pertamax. Ia bahkan harus berkeliling ke beberapa SPBU, namun hasilnya nihil.
"Sudah hampir seminggu ini susah sekali cari Pertamax. Padahal kami ingin pakai BBM yang kualitasnya lebih baik," ujar Putra, Selasa (14/12/2025).
Karena stok Pertamax kerap kosong, Putra akhirnya memilih menggunakan Pertalite. Namun, ia mengaku harus rela mengantre lebih lama.
"Mau tidak mau sekarang pakai Pertalite. Itu pun antreannya panjang," keluhnya.
Menanggapi kelangkaan tersebut, Area Manager Communication, Relations & CSR Regional Sumbagut PT Pertamina Patra Niaga, Fahrougi Andriani Sumampouw, membenarkan adanya penyesuaian suplai BBM jenis Pertamax Series di wilayah Pekanbaru.
"Memang saat ini terjadi penyesuaian suplai untuk produk Pertamax dan Pertamax Turbo di sejumlah SPBU Pekanbaru," kata Fahrougi.
Ia menjelaskan, keterlambatan distribusi terjadi akibat dinamika penyaluran dari terminal BBM yang tengah dalam proses normalisasi, sehingga pasokan ke beberapa SPBU terdampak.
Sebagai langkah percepatan pemulihan, Pertamina Patra Niaga telah mengoptimalkan suplai dari Fuel Terminal Sei Siak.
Sebanyak masing-masing 1.300 kiloliter (KL) Pertamax dan 1.300 KL Pertamax Turbo telah masuk ke terminal dan mulai disalurkan secara bertahap.
"Dengan tambahan suplai ini, pasokan Pertamax Series diperkirakan akan kembali stabil dalam beberapa hari ke depan," jelasnya.
Pertamina Patra Niaga juga meningkatkan koordinasi dengan lembaga penyalur serta mitra transportir, sekaligus memperketat monitoring lapangan agar distribusi diprioritaskan ke SPBU dengan kebutuhan tertinggi.
"Kami berkomitmen menjaga kelancaran pasokan energi bagi masyarakat. Upaya maksimal terus dilakukan agar layanan BBM berkualitas kembali normal dan merata," pungkas Fahrougi.