PEKANBARU (RA) - Puasa Pertama di Bulan Ramadhan, Senin (6/6/2016) Kota Pekanbaru tampak dikepung oleh tumpukan sampah hampir disetiap ruas jalan.
"Dimana pemerintah kota kita saat ini?. sudah empat hari ini sampah sudah tidak diambil. Ada apa ini?," Kesal seorang warga Jalan Paus, Daus, kepada wartawan.
Hal senada juga diucapkan Novi warga Sukajadi, yang mengaku sangat kaget melihat kondisi jalanan Kota Pekanbaru saat ini.
"Pagi tadi saya mutar-mutar kota, parah, dimana-mana tumpukan sampah. Padahal ini bulan Ramadhan, hendaknya kenyamanan warga juga di perhatikan pemerintah. Bahkan anak saya tadi sempat bilang, jalanan bauk," cetusnya
Sementara Anggota DPRD Pekanbaru Zulfan Hafiz ST, mengharapkan, agar Walikota Pekanbaru Firdaus MT mengevaluasi DKP. Karena persoalan ini berawal dari program mereka.
"Kalau PT MIG itu sudah pasti. Sekarang ini, yang perlu dievaluasi total DKP. Dari awal sudah kita prediksi akan seperti ini, maka kita (khusus Fraksi Gabungan) tolak proyek ini," ucap Zulfan.
Disinggung mengenai pengelolaan ke depannya, politisi NasDem ini mengharapkan agar pengelolaan ini dikembalikan ke kecamatan. Karena pengelolaan di kecamatan selama ini, tidak pernah bermasalah. Bahkan 7 kali Kota Pekanbaru mendapat Adipura.
"Kembalikan saja ke kecamatan. Itu saran kita, jangan dilelang lagi di sisa waktu proyek multiyears ini," katanya.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan kota Pekanbaru menyatakan bahwa Pemerintah kota Pekanbaru telah memutuskan kontrak dengan PT MIG (Multi Inti Guna) dalam hal pengangkutan sampah di delapan Kecamatan ke tempat pembuangan akhir (TPA).
Keputusan itu diambil karena kinerja PT MIG yang sangat mengecewakan dan membuat kota Pekanbaru sering kali terjadi tumpukan sampah. Selain itu berdasarkan prosedur PT MIG sudah mendapatkan tiga kali surat peringatan.
"Artinya dengan dasar itu kita tegaskan kontrak PT MIG kita putus," ungkap Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan kota Pekanbaru Edwin Supradana. (DWI)