BAGANSIAPIAPI (RA) - Pemkab Rohil peringati Hari Lingkugan Hidup sedunia, Senin (18/7) di Halaman Kantor Bupati, Jalan Merdeka Bagansiapiapi. Bertindak sebagai Inspektur Upacara Bupati H.Suyatno dan pelaksana apel dari Bapedalda Rohil.
Sambutan Mentri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHk) yang dibacakan Bupati mengajak seluruh pihak untuk melestarikan tumbuhan dan hewan langka. Indonesia adalah rumah dari keanekaragaman hayati. "Indonesia merupakan rumah dari 17 persen total spesies yang ada di dunia," kata Bupati membacakan sambutan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar.
Adapun rinciannya diantaranya 35 ribu – 40 ribu spesies tumbuhan (11-15 persen), 707 spesies mamalia (12 persen), 350 spesies amphibi dan reptil, 1.602 spesies burung (17 persen), 2.184 spesies ikan air tawar (37 persen). Sementara untuk kelautan terdapat setidaknya 2.500 spesies molusca, 2.000 spesies krustasea, 6 spesies penyu laut, 30 spesies mamalia laut, Lebih dari 2.500 spesies ikan.
"Kekayaan hayati yang dimiliki Indonesia itu harus dilindungi," katanya.
Pada tahun ini, United Nations Environment Programme (UNEP), atau Badan Lingkungan Hidup PBB, telah menetapkan tema Hari Lingkungan Hidup Sedunia, yaitu “Go Wild for Life”.
Indonesia menyesuaikan dan mengambil tema Hari Lingkungan Hidup Indonesia 2016, “Selamatkan Tumbuhan dan Satwa Liar untuk Kehidupan”. Menurut Bupati, banyak persoalan yang dihadapi Indonesia dalam keanekaragaman hayati. “Sebagian besar spesies diketahui menghadapi ancaman kepunahan karena perusakan habitat dan perburuan,” ujar dia.
Berdasarkan data organisasi internasional untuk konservasi alam (IUCN), tercatat di Indonesia terdapat 2 spesies satwa berkategori punah, 66 spesies berkategori kritis, 167 spesies kondisi genting, 1 spesies punah, 2 spesies punah di situs, 115 spesies kritis, 72 spesies berstatus genting.
"Untuk Rohil Penyu hijau termasuk hewan langka dna dilindungi jadai jangan ad aperburuan penyu termasuk telur-telur penyu lagi," kata Bupati.
Dalam kesempatan itu Bupati juga menyinggung karena peringatan ini hanya apel saja dan tidak ditambah dengan acara lainnya sepetri menanam pohon dan sebagainya.
"Sepi acara, harusnya kalau lingkungan hidup ini buat acara penghijauan menanam pohon dikawasan yang sudha tandus terbakar. Ini masukan kedepan agar bisa menjadi perbaikan kedepan agar acara jangan seremonial belaka," pintanya.
Hadir dalam kesempatan itu Plt Sekda Surya Arfan, perwakilan Forkopimda Kasdim Mayor Inf Kadek, M, Danramil 01 Bangko Mayor Edi Yanto, Kapolsek Bangko AKp Agung Triadi. Seluruh Asisten, Kepala Dinas, Badan dan Kantor dan Aparatura Sipil Negara (ASN) dan tenaga honorer. (Zaini)