Jokowi Resmikan 6 Infrastruktur kelistrikan Hampir Rp 1 T di Papua

Senin, 17 Oktober 2016 | 10:17:49 WIB
Jokowi sampaikan duka cita.
EKONOMI (RA) - Presiden Joko widodo direncanakan bakal meresmikan 6 infrastruktur kelistrikan di Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat pada Senin (17/10). Dua di antaranya pembangkit listrik berbasis energi baru terbarukan yang ramah lingkungan.
 
Lebih lengkap, keenam infrastruktur kelistrikan yang diresmikan Jokowi adalah, pertama Pembangkit Listrik Tenaga Air Orya Genyem 2 x 10 MW. Kedua Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro Prafi 2 x 1, 25 MW, dan yang ketiga Saluran Udara Tegangan Tinggi 70 kilo Volt GenyemWaenaJayapura sepanjang 174,6 kilo meter sirkit.
 
Infrastruktur kelistrikan keempat adalah Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 70 kilo Volt Holtekamp-Jayapura sepanjang 43,4 kilo meter sirkit. Kelima Gardu Induk WaenaSentani 20 Mega Volt Ampere. Serta yang terakhir atau yang keenam Gardu Induk Jayapura 20 Mega Volt Ampere.
 
Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), Sofyan Basir mengatakan, total dana yang dihabiskan dari proyek ini mencapai Rp 989 miliar.
 
"Dengan beroperasinya enam infrastuktur kelistrikan ini, PLN mampu melakukan penghematan pemakaian BBM hingga Rp 161 miliar rupiah per tahun," ucap Sofyan di Papua.
 
Sofyan menegaskan, dengan adanya infrastruktur ini maka kehandalan listrik di Papua dan Papua Barat semakin baik karena ditopang dengan sistem transmisi 70 kV dan Gardu Induk 20 MVA. Dimana SUTT 70 kV dan Gardu Induk tersebut merupakan GI pertama dan SUTT 70 kV pertama di Papua.
 
"Khusus untuk SUTT 70 kV yang terbentang dari Orya Genyem hingga Jayapura terdiri dari 323 tower. Tipografi Papua yang berbukit dan aksesbilitas yang minim merupakan tantangan tersendiri bagi PLN pada saat pembangunan infratruktur tersebut, namun berkat kerja keras PLN dan bantuan dari semua Stake holder, masyarakat dan Pemda setempat SUTT 70 kV dari Orya genyem- Waena- Jayapura dan SUTT 70 kV Holtekam Jayapura berhasil diselesaikan pengerjaannya," cetus dia.
 
Sofyan menambahkan, keberadaan Pembangkit listrik berbasis Energi baru terbarukan di Papua dan Papua Barat merupakan bukti komitmen PLN mendukung pemanfaatan energi baru terbarukan yang ramah lingkungan sebagai sumber tenaga listrik hingga 23 persen pada tahun 2025.
 
Saat ini, kondisi kelistrikan di Papua dan Papua Barat mempunyai total daya mampu 294 MW, dengan beban puncak 242 MW, pertumbuhan beban rata-rata 8 persen pertahun, dan jumlah pelanggan sebanyak 521 ribu pelanggan.
 
"Dengan selesainya proyek ini maka kapasitas di papua dan papua barat akan meningkat 2x lipat di 2019 dan PLN siap untuk menyukseskan acara PON 2020 di Papua," imbuh Sofyan Basir.(merdeka.com)

Terkini

Terpopuler