EKONOMI (RA) - Surabaya, Daging kerbau dari India disinyalir masuk ke Jawa Timur. Bahkan, daging tersebut sudah beredar di beberapa swalayan dan pasar tradisional. Hal ini memicu keresahan para pedagang sapi dan daging segar karena harga daging kerbau lebih murah.
Paguyuban Pedagang Sapi dan Daging Segar (PPSDS) Jawa Timur menyayangkan sikap pemerintah pusat terhadap kebijakan impor daging kerbau India itu. “Ini masalah serius karena daging impor dari perusahaan India masuk ke Jawa Timur dengan harga yang murah yang per kilogramnya hanya Rp60.000,” kata Ketua PPSDS Jatim Muthowif, kemarin.
Muthowif menyatakan, jika Jatim konsisten terhadap kebijakan larangan impor daging imporyangdibuattahun2010, yang melindungi para peternak dan pelaku pasar tradisional, seharusnya ada tindakan tegas atas masuknya daging kerbau itu. Menurutnya, Pemprov Jatim harus lebih tegas keberpihakannya pada peternak.
Apalagi, Jatim surplus daging sapi, tapi ternyata daging impor bebas masuk ke Jatim, bahkan ke pasar tradisional. Dia menemukan penyebaran daging asal India di Madiun. “Saya dapat laporan dari teman di Madiun, tapi daging itu diambilnya dari Surabaya,” tutur Muthowif. Bahkan, menurut dia, daging ini diindikasikan daging kerbau dari India yang belum bebas penyakit mulut dan kuku (PMK).
Dia hanya membuktikan kalau Jawa Timur bukan lumbung sapi atau surplus daging sapi, tapi Jawa Timur ternyata kekurangan daging. “Kalau yang diimpor daging sapi, maka yang dirugikan para peternak dan pelaku pasar-pasar tradisional (daging segar), yang diuntungkan sebagian kecil orang (Importir). Itu yang saya maksud tidak keberpihakan kebijakan pemprov,” pungkas Thowif.
Anggota Komisi B DPRD Jatim Chusainuddin mengimbau masyarakat tak perlu khawatir dengan daging kerbau asal India tersebut. Pasalnya, pemerintah sudah mengirim tim kesehatan untuk menguji dan melihat kerbau-kerbau yang akan disembelih dan bahkan juga mengirim tim sertifikasi halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk memberikan arahan agar proses halal menurut agama Islam bisa terpenuhi.
“Saya mengimbau masyarakat tak perlu khawatir terhadap keamanan dan kesehatan daging kerbau impor tersebut. Sebab pemerintah sudah mengecek dan menguji daging itu sebelum proses impor dilakukan,” urai Wakil Sekretaris Fraksi PKB Jatim itu.
Anggota Dewan asal daerah pemilihan Jatim VI ini menyambut baik kebijakan pemerintah pusat yang melakukan impor daging kerbau dari India yang bertujuan untuk memenuh kebutuhan gizi daging merah bagi masyarakat. Alasannya, harga daging sapi saat ini masih melambungnya, berkisar di harga Rp120 ribu per kilogram. Sehingga daging kerbau ini bisa menjadi alternatif bagi masyarakat untuk pemenuhan gizi.
“Tentu tidak serta merta masyarakat kita bisa langsung beralih dari mengkonsumsi daging sapi berpindah ke daging kerbau. Tapi dengan berjalannya waktu nanti masyarakat juga akan menggemari mengkonsumsi daging kerbau tersebut,” kata dia.(okezone.com)