Adakah Perubahan Selama 2 Tahun Jokowi-JK?

Ahad, 23 Oktober 2016 | 11:46:29 WIB
Joko Widodo
EKONOMI (RA) - Genap dua tahun Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) memimpin negeri ini. Sudah banyak pula program yang telah ditelurkan oleh keduanya. Tengok saja misalnya ragam proyek infrastruktur hingga deregulasi yang berupa paket-paket kebijakan.
 
Namun, itu semua belum secara keseluruhan dari semua Nawa Cita yang dicanangkan keduanya pada awal memimpin. Oleh karenanya, masih banyak pekerjaan rumah (PR) yang harus diselesaikan oleh Jokowi-JK. 
 
Meski banyak mendapat pujian, namun di sisi lain juga banyak menuai caci-maki. Lantas, bagaimana kinerja bidang ekonomi Jokowi-JK di mata masyarakat? Simak pendapat masyarakat berikut ini: 
 
1. Ade Irma Junida (28), Karyawan Swasta
 
Semakin baik, dibanding tahun kemarin di mana harga-harga masih keliatan kurang stabil. Tahun ini kayaknya lebih mending. Pembangunan juga udah makin kelihatan, semoga bisa tercapai tepat waktu, jadi ke depan Indonesia makin maju. Kalau buat rakyat biasa, rasanya engga ada kesan mendalam soal pemerintah sekarang, maksudnya sama aja ama yang dulu. Soalnya engga terlalu berasa. Tapi inisiatif pemerintah bangun infrastruktur kayak jalan tol dan sebagainya patut diapresiasi. 
 
Kebijakan pemerintah masih belum terasa sampai level bawah. Meski ada kebijakan bantu nelayan atau pedagang misalnya, tapi buat kalangan menengah kayak saya sih, enggak ada. Misalnya bantuan biar KPR gampang keterima atau gimana lah yang lain, kan jadinya enak. Menteri favorit saya Ibu Susi, soalnya beliau nyentrik dan kelihatan kerja banget. Pak Luhut (Menko Kemaritiman) kelihatan kerja banget juga. Sama Ibu Sri Mulyani, soalnya selain cerdas, sayabdemen lihat gaya bajunya. Beliau stylish.
 
 
2. Rio Indrawan (27), Karyawan Swasta
 
Belum banyak perubahan berarti, yang ada malah anggaran terus defisit sampai-sampai harus ada tax amnesty buat nyari duit tambahan.
 
Bukan terkesan tapi cuma sebatas apresiasi dengan beberapa program seperti BBM satu harga misalnya. Harusnya sih dari dulu, kenapa baru sekarang? Tapi itu juga masih harus ditunggu implementasinya. Pemerataan lapangan kerja kayaknya masih jadi PR utama. 
 
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, karena simple. Menteri Keuangan Sri Mulyani, dari mukanya kayaknya orang pintar. Menteri Susi Pudjiastuti, engga neko-neko. 
 
3. Iin Sulastri (33), Karyawan Swasta
 
Cukup baik. Ada terobosan-terobosan seperti paket-paket kebijakan ekonomi, deregulasi, debirokratisasi, dan program-program yang langsung nyentuh sektor riil atau masyarakat seperti pembangunan waduk, KUR dan lainnya. Ritme kerja pemerintahan terasa lebih cepat, dan Presiden tetap mempertahankan gaya blusukannya. Presiden banyak berkunjung ke daerah untuk memantau langsung itu bagus. 
 
Perbaikan kualitas SDM belum merata. Tingkat pendidikan masyarakat masih didominasi lulusan SD dan SMP. Menpar Arief Yahya, karena beliau marketer handal, berhasil menaikkan brand Wonderful Indonesia di dunia. 
 
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, karena keberanian beliau. Menteri-menteri sebelumnya belum ada yang tegas dengan kapal-kapal ilegal, belum ada yang berani ledakin kapal-kapal pencuri ikan. Ketiga, saya suka Menkeu Sri Mulyani, newcomer di kabinet Jokowi-JK tapi dengan kepiawaiannya di bidang keuangan bisa berperan besar dalam keberhasilan tax amnesty.
 
4. Hana Adi (24), Karyawan Swasta
 
Kinerja Jokowi menurut saya di dua tahun pertama sudah menunjukan hal yang baik. Hanya di tahun pertama saya lihat tidak terlalu banyak gebrakan sehingga selalu dinilai negatif oleh masyarakat. Di tahun ini bagus. Dari mulai harga BBM, pemberantasan pungli, pemangkasan perizinan, efeknya terasa lah buat saya. Contoh sekarang kalau ngurus apa-apa bahkan dari awal tahun kemarin itu engga susah lagi.
 
Pemerintah yang sekarang benar-benar tegas. Dalam arti kalau engga becus kerja mending diganti. Kelihatannya negatif memang karena gonta-ganti mulu. Tapi itu gebrakan untuk struktur yang lebih baik dalam pemerintahan. Efeknya bagus ya. Terlebih lagi itu pemerintah benar-benar mau turun ke lapangan bahkan sampai pelosok. 
 
Belum lagi pas harga daging kemarin, momen Lebaran. Pemerintah benar-benar mengupayakan masyarakat menerima harga yang layak. Yang belum memuaskan itu percepatan aja. Pemerintah juga harus lebih dalam lagi blusukannya. Biar tahu kalau kebobrokan itu engga bisa dilihat di tengah-tengah tapi harus sampai dalam. Menko Kemaritiman Luhut. 
 
Komitmen dia untuk kerja memenuhi nawacita Jokowi kelihatan banget. Dia selalu pengen yang terbaik buat masyarakat. Bahkan menurut saya, dia mau saling mem-backup menteri-menteri lainnya. Belum lagi kalau ada yang mau menjegal kerja menteri, mau dihantam sama dia. Menteri Keuangan Sri Mulyani, gebrakannya luar biasa ya walau dia dulu sempet punya track record agak jelek soal kasus Bank Century. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. Membumi, melihat sesuatu itu bukan dengar dari orang, tapi lihat langsung ke lapangan.
 
5. Muhammad Zaki (30), Karyawan Swasta
 
Menurut saya kinerja Jokowi-JK selama dua tahun tidak ada perubahan signifikan. Pendidikan belum maksimal yang mengakibatkan kualitas tenaga kerja rendah sehingga membuat angka pengangguran masih tinggi. Angka pengangguran tinggi ini mengakibatkan perekonomian tidak bisa berjalan mulus. Hasilnya pertumbuhan ekonomi meleset terus dari sasaran. 
 
Satu yang paling berkesan yakni masifnya pembangunan infrastruktur yang membuat konektifitas semakin mudah antar satu daerah ke daerah lain. Dalam membangun negara itu yang penting dua. Pertama, rakyat kenyang dan yang kedua cerdas, dalam hal ini pendidikan dan angka konsumsi harus perlu ditingkatkan. 
 
Menteri ESDM Ignasius Jonan. Engga ada kompromi orangnya. Apa yang menurutnya benar harus dijalankan dan berani melawan arus. Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti. Siapa tak kenal menteri nyentrik ini, gayanya khas dan ada hasilnya, yakni industri perikanan meningkat. 
 
Tidak hanya pencitraan saja. Menteri Pertanian Amran Sulaiman. Gayanya yang tegas dan santai membuatnya disegani oleh para stakeholder di bidang pertanian. Paham akan seluk beluk dunia usaha, sehingga tidak mudah diakali oleh pengusaha nakal.(okezone.com)

Terkini

Terpopuler