PEKANBARU (RA) - Kepala Bapedda Kota Pekanbaru, Yusrizal, menyentil Lima camat yang tidak hadir pada saat digelarnya kegiatan lokakarya Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) yang dulu disebut PNPM Mandiri.
"Seharus Lima camat ini harus hadir dalam lokarya tersebut. Karena ini penting dan berkaitan dengan perbaikan kawasan kumuh di daerahnya. Ada yang mewakili ndak," ujarnya disela-sela memberikan sambutan, Selasa (22/11).
Adapun enam camat yang yang harus mengikuti pemaparan tersebut, diantaranya Camat Payung Sekaki, Camat Senapelan, Pekanbaru Kota, Rumbai, Limapuluh, Rumbai Pesisir. Namun, pada kegiatan itu hanya Kecamatan Payung Sekaki yang dihadiri camatnya.
Menurut Yusrizal, persoalan nol persen ini tidaklah mudah dan butuh waktu. Karena menyangkut masalah kumuh. Sehingga banyak hal yang berkaitan. Seperti kesehatan, lingkungan, kenyamanan, pedidikan dan keamanan. Kalau program Kotaku ini tidak dilaksanakan, maka Pekanbaru tidak akan bisa keluar dari lingkaran setan kawasan kumuh.
"Penanganan ini perlu payung hukum, kemudian penetapan lokasi kawasan kumuh. Dua hari lalu kita bersama DPRD sudah mengesahkan Perdanya," jelasnya.
Lanjutnya, sebenarnya, tahap awal yang diusulkan Pemko Pekanbaru 113,56 hektar. Bisa saja tahun depan bisa berobah. "Atau kawasan kumuh hilang dan tuntas dengan sendirinya," sebutnya.
Yusrizal menambahkan, Bappeda dan ciptakarya sudah diinstruksikan Plt Walikota agar merumuskan penanganan kumuh sampai tahun 2019.
"Kita bangun kolaborasi, hingga 2019 capai 0 persen kumuh. Kelompok kerja perumahan agar mampu menghasilkan penanganan yang baik hingga 2019," ujarnya.
Seperti diketahui, Pekanbaru tahun 2017 sebagai wilayah prioritas dibebaskan dari wilayah kumuh. Pemko diminta segera mengajukan satu kawasan dari 10 titik agar terfokus untuk pembebasan. Sehingga tahun depan kawasan itu benar-benar sudah bebas dari kawasan kumuh. (yan)