Riauaktual.com - Lima warga tewas dalam peristiwa longsor yang terjadi di Jorong Polong Duo Nagari Koto Alam, Kecamatan Pangkalan Koto Baru. Longsor tersebut terjadi sekitar pukul 09.00 Wib.
Kapolres Limapuluh Kota AKBP Bagus Suropratomo di Pangkalan mengatakan bencana tersebut menyeret delapan kendaraan ke dalam jurang dan kendaraan tersebut tertimbun material longsor.
"Akibat longsor ada delapan kendaraan yang terseret dan saat ini sudah ditemukan lima korban jiwa. Selain itu ada dua korban luka berat," ujar Suropratomo, Sabtu (4/3) seperti diberitakan Antara.
Dua dari korban, lanjutnya, ditemukan Jumat (3/3) kemarin, sedangkan yang lainnya baru ditemukan sabtu siang.
Menurut data dihimpun pada posko induk penanganan bencana di eks Kantor Bupati Limapuluh Kota pada pusat Kota Payakumbuh, terlihat korban yang meninggal dunia diantaranya Doni Fernandes usia 31 tahun Warga Basan Gadang Padang Pariaman.
Kemudian Teja, warga berusia 19 tahun dan Yogi Saputra berumur 23 tahun, yang mana keduanya merupakan Warga Nagari Tigo Jangko Lintau Buo Kabupaten Tanah Datar. Lalu, Mukhlis alias Ujang warga Pangkalan berusia 45 tahun, dan terakhir Karudin asal Sungai Geringgiang Kabupaten Padang Pariaman dalam usia 25 tahun.
Sementara korban yang luka berat adalah Syamsul Bahri, usia 22 tahun Warga Basan Gadang Padang Pariaman dan Candra usia 42 tahun asal Sungai Geringgiang Kabupaten Padang Pariaman.
Sebelumnya Bupati Limapuluh Kota Irfendi Arbi setelah berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), TNI, Polri, Taruga Siaga Bencana (Tagana), DPRD, dan instansi terkait menetapkan daerah tersebut masuk kondisi darurat bencana banjir dan longsor selama tujuh hari ke depan.
Kondisi darurat ditetapkan melihat dampak dari peristiwa banjir tersebut. Banyak infrastruktur, area pertanian rusak serta warga yang merasakan dampaknya secara langsung.
Bupati meminta semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) setempat untuk berperan aktif dalam menangani bencana banjir dan longsor itu.
"Kepada BPBD, Basarnas, Tagana mengambil langkah untuk penyelamatan masyarakat dari banjir, Dinas Sosial menyuplai makanan dan logistik, serta Dinas Kesehatan menyediakan obat-obatan sehingganya tidak banyak masyarakat yang sakit. Untuk OPD lainnya untuk berperan aktif dalam musibah ini," kata dia.