Pasukan Polri tak terbukti selundupkan senjata di Sudan

Ahad, 05 Maret 2017 | 12:15:16 WIB
pasukan garuda di darfur (antara)

Riauaktual.com - Kontingen FPU 8 Polri yang telah bertugas sebagai pasukan perdamaian di El Fasher, Darfur Utara, Sudan,  tidak terbukti menyelundupkan senjata seperti yang dituduhkan.

“Dari hasil Administrative Fact Finding, tidak ditemukan bukti-bukti yang cukup akan keterlibatan FPU 8, baik individual maupun institusi, dalam kasus penyelundupan senjata di Bandara El Fasher. Oleh karena itu UNAMID dan kemudian Pemerintah Sudan mempersilahkan FPU 8 pulang ke tanah air,” bunyi keterangan tertulis dari Kompolnas sebagaimana dikutip dari Rimanews hari ini.

Sebelumnya, pemerintah di Darfur Utara menyebutkan pasukan Indonesia yang tergabung dalam UNAMID ditangkap pada Jumat (20/1/2016) lalu di bandara Al Fashir, karena dituduh mencoba menyelundupkan senjata dan amunisi. dDisebutkan, senjata dan amunisi yang diselundupkan meliputi 29 senapan Kalashnikov atau AK47, 6 senapan GM3, 61 berbagai jenis pistol, dan berbagai amunisi dalam jumlah besar. Belum diketahui jumlah pasukan Indonesia yang ditangkap tapi pasukan perdamaian yang tergabung dalam UNAMID terdiri 140 personel Polri.

Untuk mengusut perkara ini, Pemerintah Indonesia—dalam hal ini Polri dan Kemenlu—membentuk TBHI (Tim Bantuan Hukum Indonesia) yang kemudian bersama-sama dengan UNAMID berperan dalam Joint Investigation Team (JIT) dan melakukan Administrative Fact Finding selama lebih dari satu bulan, dengan memeriksa saksi-saksi yang berasal baik dari FPU 8, staf UNAMID yang mengurus pergantian kontingen (MovCon), Military Police, petugas Air Ops bandara dan staf UNAMID yang mengurus keamanan bandara (UNDSS).

“Kompolnas sebagai lembaga eksternal yang bertugas mengawasi Polri telah melakukan kunjungan supervisi terhadap kinerja FPU 8 di Sudan pada tanggal 5-12 Desember 2016, dan melihat dengan jelas bahwa FPU 8 telah melaksanakan tugasnya dengan sangat baik,” mengutip keterangan itu.

Hal tersebut dibuktikan dengan adanya pujian dari UNAMID bahwa FPU 8 adalah FPU terbaik pada saat penyerahan medali penghargaan PBB kepada FPU 8, yang dilakukan oleh Joint Special Representative (JSR) selaku pimpinan tertinggi UNAMID dengan dihadiri para petinggi UNAMID.

Pujian kepada FPU 8 juga diberikan oleh Pemerintah Sudan, serta Pemerintah Daerah dan masyarakat Darfur. Bahkan, beberapa waktu sebelum FPU 8 diijinkan pulang pada Sabtu 4 Maret 2017, beberapa pejabat tinggi UNAMID kembali menegaskan bahwa FPU 8 adalah "The Best Contigent".

Kompolnas hadir kembali di Sudan sejak 31 Januari 2017 hingga 4 Maret 2017 bersamaan kepulangan FPU 8, guna mengawasi proses Administrative Fact Finding serta memberikan dukungan kepada FPU 8 dan TBHI.

Terkini

Terpopuler