Riauaktual.com - Dua bandar narkoba jaringan pengedar internasional, Husni dan Azhari alias Ai tewas ditembak petugas Direktorat Reserse Narkoba Bareskrim Polri.
Melalui keterangan tertulisnya, hari ini, Direktur Reserse Narkoba Bareskrim Polri, Brigjen Eko Daniyanto mengatakan, polisi menembak keduanya karena melawan petugas, 21 Maret 2017.
Terbongkarnya jaringan pengedar narkoba Malaysia-Aceh-Jakarta, ini berawal dari hasil pengembangan atas penangkapan tersangka pengedar narkoba bernama Muninzar di daerah Kalisari, Jakarta Timur. Dalam jaringan ini, Muninzar berperan sebagai pengendali di Jakarta.
Dari keterangan Muninzar, polisi mendapati nama Husni dan Azhari. Dari Muninzar polisi menyita barang bukti berupa sabu 6,5 kilogram, 190.000 butir ekstasi dan 50.000 butir Happy Five.
"Tersangka Muninzar diperintah Husni dari Medan," kata Eko.
Tim bareskrim kemudian terbang ke Medan dan meringkus Husni di Perumahan Pondok Surya 2 Helvetia Medan. Dari keterangan Husni didapati nama pengedar lain, yakni Azhari.
Polisi membagi tim menjadi dua untuk melakukan pengembangan, karena keduanya diduga masih menyimpan senjata api dan narkoba di wilayah Sumatera Utara.
Namun, saat di perjalanan untuk menunjukan tempat penyimpanan Narkoba dan senjata api, Azhari tiba tiba mencoba melakukan perlawanan dan akan melarikan diri. "Dengan terpaksa anggota melakukan tindakan tegas yang mengenai dada kiri menyebabkan tersangka meninggal dunia," kata Eko.
Begitu pula dengan tersangka Husni yang saat dalam perjalanan melakukan perlawanan. "Terpaksa anggota mengambil tindakan tegas," katanya.
Dari dua lokasi di Medan, polisi menyita barang bukti sebuah AK-47 lipat, sebuah Revolver SMW, pisau komando, 250 butir peluru kaliber 5,6 mm, dua bungkus narkoba Happy Five, satu unit New Toyota Harrier, satu unit Mitsubishi Pajero Sport, satu unit Mitsubishi Oulander, satu unit Honda Jazz, satu unit motor Harley Davidson, dan tujuh buku tabungan.
Sumber : rimanews