Riauaktual.com - Bank Indonesia (BI) mengatakan masih terlalu dini jika ada anggapan daya beli masyarakat saat ini menurun. Sebab, saat ini sedang terjadi perubahan pola konsumsi terutama setelah transaksi ekonomi digital berkembang pesat.
"Ada faktor data-data transaksi secara daring (online) yang secara statistik tidak ter-cover. Kami sedang kaji dengan Badan Pusat Statistik (BPS). Kalau lihat kegiatan melalui online itu memotong rantai perdagangan, karena beberapa tahapan di tengah rantai hilang," kata Dody Budi Waluyo, Asisten Gubernur Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI, sebagaimana dikutip dari tempo.co, Jum'at 4 Agustus 2017.
Dody menilai jika ingin menilai kondisi daya beli saat ini harus mencermati dua hal. Pertama, pada Juni 2017, kegiatan ekonomi memang mereda karena momentum libur panjang Idul Fitri 1438 H. Pada bulan keenam tersebut, kegiatan masyarakat untuk bekerja dan sekolah hanya dilakukan secara aktif selama sepekan. Tiga pekan lainnya pada Juni 2017, konsumsi terutama dari swasta tertahan karena libur panjang.
Hal kedua adalah pesatnya transaksi ekonomi secara digital. Kegiatan konsumsi dalam jaringan di internet atau online, seperti pembelian barang, belum terekam secara statistik.