Bahas Karlahut Baharkam Mabes Polri Kumpulkan Kapolda se-Sumatera di Mapolda Riau

Rabu, 09 Agustus 2017 | 18:06:43 WIB
Kapolda Riau, Irjen Pol Zulkarnain

Riauaktual.com - Seluruh Kapolda se- Sumatera berkumpul di Mapolda Riau. Mereka mengikuti rapat tertutup dengan Tim Baharkam Mabes Polri untuk membahas penanggulangan Karlahut.

Tim Badan Pemeliharaan Keamanan (Baharkam) Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia (Mabes Polri) menggelar rapat tertutup terkait monitoring, evaluasi, dan asistensi dalam rangka penanggulangan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Sumatera.

Rapat koordinasi yang diikuti sejumlah Kapolda se Sumatera serta 23 jenderal ini berlangsung di ballroom Hotel Pangeran Pekanbaru, Rabu (9/8) kemarin.

Kepala Baharkam Polri, Komjen Pol Putut Eko Bayu Seno dakam amanatnya menyebutkan, kegiatan ini adalah langkah konkrit kesiapsiagaan pencegahan Karhutla dengan mengumpulkan para kepala kepolisian daerah se-Sumatera.

Menurut dia, proram ini merupakan prioritas Kepala Polri nomor 7, kegiatan III yakni penanggulangan karhutla. Pemerintah, terangnya, telah memprioritaskan hal ini baik dari segi anggaran maupun penegakan hukum karena setiap tahun terjadi.

Hadir juga dalam tim monitoring itu, Asisten Operasi Polri, Irjen Pol M. Iriawan. Selain itu, juga ada Kakorsabhara dan Kakorpolairud Baharkam Polri Irjen Pol Umar Septono dan Irjen Pol Muhamad Chairul Noor Alamsyah beserta sejumlah brigadir jendral lainnya dari Mabes Polri.

Kapolda Riau Irjen Pol Zulkarnain menyebutkan, kegiatan ini merupakan pilot project di Sumatera, bahkan di Indonesia. Ini, Jenderal Bintang Dua menambahkan ini adalah hasil kinerja sinergis dalam satuan tugas bencana kabut asap yang dipimpin Komandan Resor Militer 031/Wirabima.

"Selama mengatasi, karhutla menurun signifikan, sangat menurun tajam. Itu karena soliditas semua elemen dibawah payung gubernur, semua komponen all out. Bukan karena ancaman dicopot, tapi disadari efek kesengsaraan karena asap," terang Zulkarnain dikutip dari riauterkini.com.

Kunjungan kerja Tim Baharkam Mabes Polri ini dijadwalkan selama 3 hari. Hari ini merupakan hari kedua. Kamis pagi (10/8) besok, tim Mabes Polri ini dijadwalkan akan melakukan sejumlah kegiatan di Desa Rimbo Panjang, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar.

Dimulai dengan gelar personil dan peralatan Karhutla, simulasi TPG serta peninjauan sekat kanal dan peragaan pembuatan sekat kanal.

Kapolda Riau Irjen Zulkarnain menambahkan masalah Kebakaran Lahan dan Hutan di Provinsi Riau menurun signifikan. Hal ini karena soliditas semua elemen di Provinsi Riau dibawah payung gubernur dan semua komponen.

Kapolda mengatakan, dalam penanganan Karhutla di Provinsi Riau Polda kerap bersinergi dengan Satuan Tugas Karhutla dari TNI Angkatan Darat serta Udara yang dipimpin Komandan Resor Militer 031/Wirabima.

Ditegaskannya, masalah Karhutla menurun signifikan, itu karena soliditas semua elemen di bawah payung gubernur dan semua komponen. "Bukan karena ancaman dicopot tapi disadari efek kesengsaraan karena asap," tegas Zulkarnain.

Sejak awal tahun 2017 hingga saat ini sebanyak 98 peristiwa kebakaran hutan dan lahan yang dilaporkan ke polisi dengan titik panas lebih dari 500. Sampai saat ini yang sudah ditetapkan sebagai tersangka perorangan sebanyak 13 orang.

Lahan yang terbakar sudah diberi garis polisi. "Kita terus berupaya tangkap pelaku. Kalau lahannya ditanam lagi akan diproses," pungkas Zulkarnain.

Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan (Kabaharkam) Markas Besar (Mabes) Polri, Komjen Putut Eko Bayu Seno, mengatakan kegiatan pertemuan Kapolda se Sumatera ini sejalan dengan program Kapolri, Jenderal Tito Karnavian, terkait penanggulangan Karhutla. "Makanya hari ini, kami kumpulkan Kapolda-Kapolda di Sumatera yang daerahnya berpotensi terjadi Karhutla agar saling berbagai pengalaman dan informasi," kata Putut.

Dalam pertemuan itu juga didatangkan instansi terkait seperti KLHK, BPBN, dan pemerintah daerah masing-masing provinsi. Diharapkan, masalah Karhutla bisa diatasi dengan baik lagi.

"Diharapkan, apa yang dihasilkan di sini (Pekanbaru) dapat jadi SOP untuk semua Polda. Kita harapkan bisa 100 persen tidak ada lagi lahan atau hutan yang terbakar," kata Putut.

Dijelaskannya, untuk pencegahan Karhutla dilakukan oleh ujung tombak, yakni Babinsa dan kepala desa. Mereka melakukan pembinaan kepada masyarakat agar tidak membakar lahan dan hutan serta memberitahukan di mana titik api.

Polri juga sudah menggunakan alat yang canggih untuk mengetahui lokasi titik api. "Monitoring melalui layar tentang titik api agar segera ditangani dan dipadamkan mumpung api masih kecil," tegasnya.

Terkini

Terpopuler