Riauaktual.com - Jejaring sosial raksasa Facebook, mengumumkan rencana untuk meningkatkan transparansi tentang perannya dalam iklan politik belum lama ini, menjelang kongres minggu depan di perusahaan media sosial dan campur tangan Rusia dalam pemilihan presiden AS tahun lalu.
Wakil presiden iklan Facebook, Rob Goldman mengatakan dalam sebuah posting-an blog, bahwa perusahaan tersebut akan meluncurkan arsip yang dapat dicari oleh publik tahun depan yang berisi rincian tentang iklan yang terkait dengan pemilihan federal AS.
Iklan politik internet telah meningkat pesat dalam beberapa tahun terakhir karena politisi AS mencari cara berbeda untuk menjangkau pendukung potensial, dan karena perusahaan termasuk Facebook telah menciptakan alat untuk memungkinkan pemasaran yang ditargetkan.
Meski umumnya hanya dapat dilihat oleh khalayak yang dituju, iklan online juga meningkatkan kekhawatiran di antara pendukung transparasi.
Pada Juni, Facebook mengatakan bahwa pihaknya akan terus memperlakukan iklan politik seperti yang lainnya, dan membuat repositori online akan melanggar kerahasiaan pengiklan tersebut.
Sejak saat itu, Facebook, Twitter Inc, dan Alphabet Inc (Google) telah mengatakan bahwa operator yang berbasis di Rusia telah membeli iklan dan menggunakan nama palsu pada layanan mereka untuk menyebarkan pesan yang memecah belah secara politisi pada bulan-bulan sebelum dan sesudah pemilihan AS 2016.
“Transparansi membantu semua orang, terutama kelompok pengawas politik dan reporter, membuat pengiklan bertanggung jawab atas siapa yang mereka katakan dan apa yang mereka katakan kepada kelompok yang berbeda," ujar Goldman.
Twitter juga mengambil langkah serupa minggu ini, dengan mengatakan akan menambahkan label ke iklan terkait pemilihan dan mengatakan siapa yang ada di belakang mereka, dan hal itu melarang dua media Rusia untuk tidak menjalankan iklan. Demikian dinukil dari Reuters, Minggu (29/10/2017).