Riauaktual.com - Seorang pria mengaku bahwa ia membunuh istrinya dan menyembunyikan tubuhnya di lemari es selama tiga bulan. Hal tersebut ia sampaikan saat ia diadili di pengadilan pada Rabu 29 November.
Zhu Xiaodong (30) mengaku awalnya ia mencekik istrinya yang bernama Yang Liping (30) setelah mereka berdua berselisih pada 18 Oktober 2016, di rumah mereka di distrik Hongkou, Shanghai.
Setelah membunuhnya, dia membungkus jasad wanita yang telah mendampinginya tersebut dengan selimut merah dan menyembunyikannya di lemari es di balkon selama 105 hari. Agar masyarakat tidak curiga, ia menyembunyikannya dengan cara berpura-pura sebagai istrinya lalu mem-posting fotonya di situs jejaring sosial dan melalui pesan teks ke orang tua.
Zhu akhirnya menyerahkan diri ke polisi pada 1 Februari setelah mengundang orangtuanya untuk makan malam dan mengakui apa ia perbuat selama itu. Di pengadilan, Zhu mengaku dan mengatakan bahwa dia bersedia menerima semua hukuman sesuai dengan aturan yang berlaku.
Keluarga Yang percaya bahwa ini adalah pembunuhan terencana dan menuntut keadilan. Pihak keluarga Yang juga menyerukan agar Zhu diberi hukuman yang paling berat.
"Dia (Zhu) tidak membunuh anak perempuan saya dengan spontan, dia merencanakannya," ungkap Yang Gailian, ayah korban, seperti dikutip dari Asia One, Kamis (30/11/2017).
Setelah kematian Yang, keluarga tersebut menemukan bahwa pasangan tersebut, yang terdaftar untuk menikah pada Desember 2015, telah mengajukan cerai pada Agustus 2016.
Dalam dua bulan sebelum kematian Yang, Zhu membeli buku tentang kematian dan pembunuhan. Zhu juga kedapatan membeli lemari es yang kemudian digunakan untuk menyimpan jasad Yang. Namun Zhu berdalih bahwa dia membelinya untuk menyimpan daging.
Dalam persidangan, Zhu menceritakan awalnya ia mengatakan kepada Yang bahwa telah dipromosikan ke posisi di Hong Kong dan ingin pindah ke sana bersamanya, namun sebenarnya dia menganggur. Yang pun kemudian berhenti dari pekerjaannya sebagai guru sekolah dasar.
Yang menulis surat pengunduran dirinya bahwa Zhu telah membujuknya untuk berhenti. Tapi di pengadilan, Zhu menolak mendesaknya untuk mengundurkan diri, Zhu mengatakan bahwa sebenarnya Yang memang sama sekali tidak menyukai pekerjaannya.
Setelah kematian Yang, Zhu juga ditemukan telah menggunakan kartu kreditnya untuk barang mewah, pengeluaran harian dan perjalanan di China dan luar negeri sebesar hampir 200.000 yuan atau Rp409 juta.
Penyelidik juga menemukan bahwa Zhu menggunakan kartu identitas Yang untuk saat menginap di hotel dan selalu didampingi oleh wanita yang berbeda-beda.
Polisi menemukan bahwa Zhu juga telah mentransfer uang pada 17 Oktober 2016, bukan 18 Oktober, seperti yang dia katakan sebelumnya. Dia mengatakan bahwa dia hanya mentransfer uang setelah kematian istrinya dan benar-benar membunuhnya pada 17 Oktober. (Wan)
Sumber: okezone.com