Gigi Meledak, Penyakit Aneh Abad 19 yang Masih Jadi Misteri

Sabtu, 14 April 2018 | 15:43:47 WIB

Riauaktual.com - Kita tentunya telah sering mendengar tentang wabah flu dan virus yang memang sudah umum dialami orang sehari-hari. Namun dalam sejarah dunia selama ini, pernah tercatat ada kasus penyakit aneh yang mewabah sekitar abad ke-19 dimana banyak orang yang berobat ke dokter dengan kondisi giginya meledak. Meski telah lama berlalu, sampai hari ini belum ada ilmuan yang mampu menjelaskan secara pasti terkait alasan di balik fenomena aneh ini.

W.H. Atkinson, seorang dokter gigi abad ke-19, melaporkan kondisi aneh di mana banyak orang mengalami gigi meledak seketika di mulutnya. Menurut laporannya, ia menggambarkan kondisi ini sebagai wabah

Ilustrasi dari “Puisi Robert Burns, jilid I”, Edinburgh, 1897

W.H. Atkinson adalah seorang dokter gigi abad ke-19 yang bekerja di Pennsylvania. Dia menangani langsung beberapa pasien yang mengalami penyakit gigi meledak dan mendokumentasikan penemuan anehnya tersebut. Mereka menderita fenomena tidak biasa yang ia gambarkan sebagai "ledakan gigi" atau exploding teeth. Ya, persis seperti namanya, Gigi orang-orang tersebut meledak seketika langsung di dalam mulutnya. Laporan Atkinson diterbitkan dalam jurnal "The Dental Cosmos," sebuah jurnal besar untuk industri kedokteran gigi Amerika pada abad ke-19.

Dalam jurnalnya tersebut, Atkinson melaporkan tiga pasiennya yang menderita kondisi ini. Dia menyaksikan kasus pertama pada tahun 1817 yang melibatkan seorang pendeta dari Springfield, Pennsylvania. Kondisi pendeta itu mengerikan. Rasa sakit membuatnya gelisah dan, pada satu kesempatan, dia pernah membentur-benturkan kepalanya di tanah menahan rasa sakit luar biasa yang dialaminya. Dia juga dilaporkan menjulurkan kepalanya di bawah pojok pagar dan menaruhnya di air layaknya perilaku pada binatang. Tapi keesokan paginya, ada retakan tajam, dan giginya berubah menjadi serpihan-serpihan yang membuatnya lega. Ya, giginya telah meledak di mulutnya.

Kasus kedua terjadi pada tahun 1830, dan pasien, Ny. Letitia D., menderita sakit gigi yang parah. Namun begitu giginya pecah menjadi serpihan-serpihan kecil, rasa sakit yang berkepanjangan itu hilang.

Hal yang sama terjadi pada tahun 1855 ketika Ibu Anna datang ke Dr. Atkinson dengan salah satu gigi taringnya terbelah dari depan ke belakang. Kali ini juga, Ny. Anna merasa lega segera setelah giginya meledak.

Beberapa kasus yang mirip juga disaksikan oleh dokter gigi lain pada abad ke-19. Dalam sebuah kasus yang tercatat pada tahun 1871, molar seorang wanita muda meledak begitu keras sampai dia menjadi tuli selama beberapa hari berikutnya. Namun, tidak ada lagi kasus semacam itu sejak tahun 1920-an. (Wan)

 

sumber: Kampungbaca.com

Terkini

Terpopuler